Analisis Efisiensi Penggunaan Air Irigasi di Daerah Irigasi Tungkub
Abstract
Abstrak
Efisiensi merupakan salah satu metode untuk menentukan manajemen air pada lahan pertanian dengan memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan air irigasi. Penggunaan air irigasi di Daerah Irigasi Tungkub diduga belum optimal dikarenakan pengelolaan air irigasi yang belum cukup baik. Kondisi daerah irigasi tersebut terjadi pemborosan air irigasi dan pada musim kemarau terjadi kekurangan air khususnya di wilayah hilir. Tujuan penelitian ini mengetahui efisiensi penggunaan air irigasi saat proses penyiapan lahan dan fase tanaman padi. Untuk menunjang penelitian, Daerah Irigasi Tungkub dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan A lokasinya sebagian besar di hulu, kawasan B sebagian besar di tengah dan kawasan C sebagian besar di hilir. Penelitian dilakukan melalui metode analisis kuantitatif dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari Power Nasa, Stasiun Klimatologi Bali, BMKG wilayah III Denpasar, pekaseh dan petugas terkait. Data primer berupa ketersediaan air irigasi berdasarkan debit air di saluran dan pengamatan proses budidaya tanaman padi. Hasil perhitungan efisiensi penggunaan air irigasi pada kawasan A saat penyiapan lahan 59,26%, fase vegetatif 34,30% dan fase generatif 20,24%. Kawasan B saat penyiapan lahan 49,97%, fase vegetatif 35,92% dan fase generatif 73,58%. Kawasan C saat penyiapan lahan 86,32%, fase vegetatif 55,10% dan fase generatif 35,65%. Efisiensi penggunaan air di kawasan A, B saat penyiapan lahan, semua kawasan saat fase vegetatif dan kawasan A serta C saat fase generatif termasuk dalam kategori “agak kurang”. Sedangkan saat penyiapan lahan di kawasan C dan fase generatif di kawasan B termasuk dalam kategori “baik”.
Abstract
Efficiency is one of the methods for determining water management in agricultural land by considering the need and availability of irrigation water. The water irrigation used in the Tungkub irrigation area is not supposed to be optimum because of insufficient water management. Conditions of the irrigation area are waste of water and in the dry season, there is a water shortage especially downstream. The purpose of the study is to determine the efficiency of irrigation water use in the land preparation and planting phase. To support research, the Tungkub Irrigation Area is divided into three areas: A mostly upstream; B mostly in the middle; and Area C mostly downstream. The study used quantitative analysis methods by collecting secondary and primary data. Secondary data was obtained from Power Nasa, Bali Climatology Station, BMKG Region III Denpasar, pekaseh, and related officers. Primary data is the availability of irrigation water based on water in the channel and observation of the paddy cultivation process. Results of irrigation water use efficiency in area A when land preparation is 59,26%, vegetative phase 34,30%, and generative phase 20,24%. Area B when land preparation 49,97%, vegetative phase 35,92%, and generative phase 73,58%. Area C when land preparation 86,32%, vegetative phase 55,10%, and generative phase 35,65%. Water efficiency in areas A, and B while soil preparation, all areas while vegetative phase, and areas A and C while generative phases are in the category “slightly less”. Land preparation in Area C and the generative phase in Area B are in the "good" category.
Downloads
References
Assagaf, S. A., Silahooy, C., Kunu, P. J., Talakua, S., & Soplanit, R. (2016). Efisiensi Pemberian Air Pada Jaringan Irigasi Way Bini Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru Provinsi Maluku Water Efficiency On Irrigation System Way Bini Waeapo Subdistrict , Buru District , Maluku Province. 5(2).
Heryani, N., Kartiwa, B., Hamdani, A., & Rahayu, B. (2018). Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi pada Lahan Sawah : Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan. 41(2), 135–145.
Misbah, Z. K., & Ahadian, E. R. (2022). Analisis Pemberian Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Kosa Kota Tidore Kepulauan. Journal of Science and Engineering, 5(1), 1. https://doi.org/10.33387/josae.v5i1.4221
Pasandaran, E. (1991). Irigasi di Indonesia Strategi dan Pengembangan (1st ed.). Ford Foundation Indeks.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan No 30/PRT/M/2015. (2015). Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.
Priyonugroho, A. (2014). Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Darah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(3), 457–470.
Purwanto, M. Y. J., Fuadi, N. A., & Tarigan, S. D. (2016). Kajian Kebutuhan Air Dan Produktivitas Air Padi Sawah Dengan Sistem Pemberian Air Secara Sri Dan Konvensional Menggunakan Irigasi Pipa. Jurnal Irigasi, 11, 23–32.
Santika, I. K. A., Tika, I. W., & Budisanjaya, I. P. G. (2020). Analisis Rasio Prestasi Manajemen Irigasi pada Budidaya Tanaman Padi di Subak Kabupaten Tabanan. Jurnal Beta (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 8, 204–210. http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta
Saputra, F. (2018). Analisis Ketersediaan Air Irigasi Untuk Pertanian Padi di Kecamtan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Buana, 2(2), 584. https://doi.org/10.24036/student.v2i2.113
Sukertayasa, I. P., Tika, I. W., & Anom S.Wijaya, I. M. (2017). Analisis Efisiensi Penggunaan Air Irigasi Pada Subak Agung Yeh Sungi. Jurnal Beta (Biosistem Dan Teknik Petanian), 5, 44–50.
Sumiyati, Windia, I. W., & Tika, I. W. (2017). Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Subak di Kabupaten Tabanan. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(1), 121. https://doi.org/10.24843/jkb.2017.v07.i01.p08
Sutrisno, N., & Hamdani, A. (2020). Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Air untuk Meningkatkan Produksi Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(2), 73. https://doi.org/10.21082/jsdl.v13n2.2019.73-88
Tika, I. W., & Madrini, I. A. G. B. (2019). Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air Irigasi dengan Aplikasi Jadual Tanam Secara “Nyorog” pada Subak. Jurnal Ilmiah Teknolgi Pertanian Agrotechno, 4(1), 35–43.
Wiguna, P. P. K. (2019). Metode Perhitungan Kebutuhan Air. Univeritas Udayana.