PERUMAHAN MULTI-LANTAI DAN DIMENSINYA: PEMBANGUNAN HUNIAN MASYARAKAT PERKOTAAN BERPENGHASILAN RENDAH DI INDONESIA
Abstract
Abstract
This article questions the idea that multi-storey housing is an appropriate solution to the demand for affordable houses in urban areas, including Indonesian cities. It holds that problems pertaining to urban settlements cannot be separated from a high and uncontrolled flow of people into the city for economic reasons. In addition, it also promotes the idea that development of housing units does not merely address the problem of shelter. More importantly is the principle of constructing a flourishing community. Thus, the instigation of appropriate policies and strategies in handling a need for low income homes should be approached holistically. Following from this, consideration of political, legal-judicial, economic, technological, health, socio-cultural aspects should be included. Other items might include personal security, sustainability, and the provision of basic infrastructure. The basic principle here is the idea of constructing 'homes' not 'housing.' This article is structured into four sections. The first part lays out the context. The second section outlines practices involved in the provision of public housing in Indonesia including multi-storey development. The third section discusses the pros and cons of this process, using relevant experiences and case studies worldwide. The final section summarises prior discussions towards appropriate policy making in low income housing provision. The article concludes with a suggestion that the development of high-rise housing units should be thoroughly examined before adopting it as a general policy.
Keywords: Urbanisation, urban density, multi-storey housing unit, policies and strategies in housing provision
Abstrak
Artikel ini mempertanyakan ide tentang pembangunan perumahan multi-lantai sebagai solusi yang tepat dalam menangani kebutuhan perumahan yang layak di daerah perkotaan, termasuk kota-kota di Indonesia. Tulisan ini memandang bahwa, permasalahan perumahan di perkotaan berkaitan erat dengan terjadinya perpindahan penduduk yang tidak terkontrol menuju ke kota, untuk alasan ekonomi. Selain itu, paper ini mempromosikan ide bahwa pembangunan perumahan tidak hanya menangani masalah perumahan. Tetapi prinsip yang lebih penting disini adalah proses membangun sebuah komunitas serta mengakomodasi perkembangannya. Sehingga, instigasi kebijakan dan strategi berkenaan penanganan kebutuhan akan perumahan untuk golongan kurang mampu di daerah perkotaan harus didekati secara holistik. Beranjak dari ide ini, maka prosesnya harus melibatkan pertimbangan atas aspek politik, legal-judisial, ekonomi, teknologi, kesehatan, dan sosial-budaya. Elemen lain yang juga penting untuk diperhatikan disini adalah pertimbangan akan keamanan, sustanabilitas, dan ketersediaan infrastruktur pokok permukiman. Satu lagi prinsip dasar yang diusung disini adalah usaha untuk membangun 'rumah,' bukan 'tempat tinggal.' Artikel ini distrukturisasi menjadi empat bagian. Bagian pertama memaparkan konteks diskusi. Bagian kedua menjelaskan praktek-praktek yang terlibat dalam pengadaan perumahan untuk publik di Indonesia, termasuk pembangunan multi-lantai. Bagian ketiga mendiskusikan potensi dan hambatan dalam pembangunan perumahan multi-lantai, dengan memakai pengalaman serta beberapa kasus dari beberapa negara di dunia. Bagian terakhir menyimpulkan diskusi-diskusi sebelumnya menuju pembangunan kebijakan yang tepat berkenaan pengadaan perumahan untuk kelompok berpendapatan rendah di kota. Artikel ini menyarankan bahwa pebangunan unit perumahan bertingkat tinggi harus secara seksama dikaji sebelum mengadopsinya sebagai sebuah kebijakan yang umum.
Kata kunci: Urbanisasi, urban densitas, rumah susun, kebijakan dan strategi dalam pengadaan perumahan
Downloads
Keywords
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.