COPING PEREMPUAN BALI SINGLE-PARENT SELAMA MENEMPUH STUDI PROGRAM DOKTOR YANG MENGALAMI GRIEVING DI TENGAH PENYELESAIAN STUDI

  • Aussie Safitri Nugraha Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • David Hizkia Tobing Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Abstract

Pendidikan tinggi telah menjadi suatu kebutuhan bagi individu untuk mencapai kesuksesan. Program doktor merupakan salah satu program pascasarjana sekaligus jenjang tertinggi di universitas. Perempuan dilaporkan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi selama menempuh studi program doktor daripada laki-laki. Perempuan kerap menghadapi permasalahan akademik, permasalahan psikososial, dan permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan dan/atau rumah tangga. Menempuh studi program doktor bagi perempuan Bali tentu memiliki kompleksitas tersendiri, mengingat perempuan Bali tidak dapat lepas dari kewajiban adat. Salah satu pengalaman hidup yang dapat menghambat studi mahasiswi program doktor adalah kematian orang yang dicintai, termasuk kematian pasangan. Kematian pasangan menduduki peringkat pertama sebagai peristiwa yang paling menyebabkan kondisi stres pada individu yang dapat mengakibatkan perempuan Bali berubah status menjadi single-parent dan mengalami grieving. Untuk menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut perempuan Bali tentu melakukan coping sehingga berhasil menyelesaikan studi dan meraih gelar doktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui coping perempuan Bali single-parent selama menempuh studi program doktor yang mengalami grieving di tengah penyelesaian studi.Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain kasus tunggal. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Responden penelitian ini adalah seorang perempuan Bali yang telah berhasil meraih gelar doktor dan menghadapi kematian suami di tengah penyelesaian studi. Penelitian ini menggunakan tiga orang significant others (SO). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden menghadapi permasalahan akademik, permasalahan personal, dan permasalahan sosial selama menempuh studi program doktor serta melakukan berbagai bentuk coping yang bergantung pada permasalahan yang dihadapi. Coping yang digunakan responden untuk mengatasi permasalahan-permasalahan selama menempuh studi program doktor diantaranya adalah seeking social support, planful problem solving, escape-avoidance, accepting responsibility, dan positive reappraisal.

Kata kunci: coping, perempuan Bali, program doktor, single-parentgrieving.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Aussie Safitri Nugraha, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

David Hizkia Tobing, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published
2017-04-01
How to Cite
NUGRAHA, Aussie Safitri; TOBING, David Hizkia. COPING PEREMPUAN BALI SINGLE-PARENT SELAMA MENEMPUH STUDI PROGRAM DOKTOR YANG MENGALAMI GRIEVING DI TENGAH PENYELESAIAN STUDI. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], v. 4, n. 1, apr. 2017. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/30020>. Date accessed: 26 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JPU.2017.v04.i01.p17.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)