Fungsi Ekoleksikon Kecantikan dalam Lontar Bali Indrani Sastra
Abstrak
Artikel ini menganalisis fenomena kebahasaan yang berkaitan dengan resep kecantikan yang bersumber dari naskah Lontar Indrani Sastra. Resep kecantikan dalam lontar Indrani Sastra merupakan warisan budaya leluhur dan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat Bali. Bali menjadi terkenal karena telah banyak menyimpan naskah-naskah kuna yang merupakan warisan budaya pulau ini. Artikel ini menggunakan metode kepustakaan dan kerja lapangan, dan menerapkan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori fungsi bahasa. Fungsi ekoleksikon tentang kecantikan yang terkandung dalam lontar Indrani Sastra dapat dipilah menjadi tiga yaitu (1) fungsi informatif, (2) fungsi interaktif, dan (3) fungsi imajinatif. Fungsi informatif berkaitan dengan berbagai informasi mengenai tanaman resep kecantikan, bagian tubuh yang dapat diobati, dan cara-cara pengobatan. Fungsi interaktif ditemukan melalui dialog antara Dewi Saci dengan Rukmini. Demikian pula fungsi imajinatif ditemukan melalui penggunaan metafora ekoleksikon panggal buaya (panggal buaya), dan ekoleksikon Arjuna.
Kata Kunci: resep, kecantikan, lontar, ekoleksikon
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Ardika, I Wayan, Ni Luh Sutjiati Beratha.(2015). Perajin pada Masa Bali Kuno. Denpasar: Udayana University Press.
Ardika, I Wayan, Ni Luh Sutjiati Beratha.(1996). Perajin pada Masa Bali Kuna Abad IX –XI Masehi. Laporan Pebelitian Toyota Foundation Grand Nomor: 95-1-025. Denpasar: Universitas Udayana
Beratha, Ni Luh Sutjiati.(1992). Evolution of Verbal Morphology in Balinese. Disertasi. Australia: Australian National University.
Beratha Ni Luh Sutjiati, Ni Wayan Sukarini, I Made Rajeg. (2017). Ekologi Bahasa Bali di Kawasan Pariwisata di Bali. Laporan Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Beratha Ni Luh Sutjiati, Ni Wayan Sukarini, I Made Rajeg. (2018). Ekoleksikon Usadha Taru Pramana pada Masyarakat Bali. Laporan Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Creese, Helen. (2012). Perempuan dalam Dunia Kakawin: Perkawinan dan Seksualitas di Istana Indic Jawa dan Bali. Denpasar: Pustaka Larasan.
Damayanti, Daniek Octriviana Wahyu. (2013). “Konstruksi Kecantikan Dalam IklanPond’s Flawless White 7 Days To Love”: Skripsi: Universitas Negeri Jember.
Hoed, Benny H. (2008). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.
Halliday, M.A.K. (1985). Spoken and Written Language. Melbourne: Deakin University.
Ras, J.J. (2014). Masyarakat dan Kesusastraan di Jawa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.
Rosita, Wulang T. (2013). “Makna Cantik Bagi Wanita (Studi Tentang Pemaknaan Wanita Konsumen Natasha Mengenai Kecantikan)”. Tesis: Universitas Gajah Mada.
Suasta, Ida Bagus Made. dkk. (2008). Kamus Bali-Indonesia Beraksara Latin dan Bali. Denpasar: Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dengan Badan Pembina Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Provinsi Bali.
Sukersa, I Wayan. (1996). Indrani Sastra: Satu Kajian Filologis. Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Pajajaran. Bandung: Universitas Pajajaran
Suryadarma, I G.P.(2010). 'Keanekaragaman Tumbuhan Bahan Kebugaran dalam Naskah Lontar Rukmini Tatwa Masyarakat Bali. Biota Vol 15 (2): 294--305.
Tim Penyusun. (1987). Kakawin Ramayana. Denpasar: Dinas Pendidikan Dasar Provinsi Bali.
Tim Penyusun. (1998). Kakawin Nitisastra. Denpasar. Dinas Pendidikan Dasar Provinsi Bali.
Tim Penyusun. (2007). Kakawin Smaradahana. Denpasar: Dinas Pendidikan Dasar Provinsi Bali.
Widhi Kurniawan, Putu. (2014). Wacana Kecantikan dalam Teks Indrani Sastra. Tesis pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Linguistik FIB Unud.
Wiryamartana, I Kuntara. (1990). Arjunawiwaha. Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.