Kata Pengantar Redaksi

  • Redaksi Jurnal Udayana Mengabdi

Abstract

Para pembaca yang budiman, salah satu industri kecil yang perkembangannya sangat pesat di Bali
adalah kerajinan logam. Penggerak utama industri logam adalah para pengrajin dan seniman
karya logam, yang terhimpun dalam kelompok pengrajin dan seniman. Selama ini proses
pengerjaan yang dilakukan oleh pengrajin biasanya diukur berdasarkan pengalaman dari pekerja
pengecoran, karena proses pengerjaan masih tradisional maka ada beberapa parameter yang sulit
dikontrol, misalnya temperatur pencairan logam, temperatur penuangan dan sebagainya. Berdasarkan
kenyataan tersebut dan atas dasar pemikiran keinginan untuk meningkatkan kualitas hasil industri
coran logam, maka perlu dilakukan perbaikan proses, yaitu penentuan atau pemilihan temperatur
penuangan atau pencairan logam sehingga dapat menghasilkan produk coran yang berkualitas.
Permasalahan yang dihadapi oleh pengerajin pembuat komponen lampu hias saat ini adalah kurang
bagusnya kualitas produk yang dihasilkan. Ditemukan cukup banyak produk yang cacat, seperti halnya
bentuk dari hasil coran yang kurang sempurna dan terdapat lubang kecil-kecil (lubang jarum).
Guna mengatasinya perlu proses finishing yang lebih rumit atau pengecoran ulang yang akhirnya
membutuhkan biaya dan waktu proses yang cukup banyak. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap
pemenuhan pesanan dari konsumen yang pada akhirnya berdampak pada kinerja dan pendapatan
perusahaan. Melihat permasalahan tersebut I Made Astika dan kawan-kawan dari Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana melakukan pengabdian untuk memperbaiki kualitas
hasil produk kerajinan aluminium di UD Sari Rejeki Desa Batubulan Gianyar.
Hasil penelitian Persatuan Endokrinologi (PERKENI) cabang Bali mendapatkan bahwa jumlah
penderita obesitas dan diabetes di Bali cenderung meningkat. Peningkatan ini lebih terlihat pada
penduduk yang bermukim di daerah pariwisata. Contohnya di wilayah Legian dan Ubud, dimana
tingkat penderita obesitas dan diabetes cukup tinggi. Di Legian didapatkan 7.5% dari sampel penelitian
dinyatakan positif menderita diabetes. Hal ini terjadi karena pengaruh lingkungan dan pola makan
di daerah tersebut. Juga akibat meningkat atau tingginya penghasilan masyarakat di wilayah ini yang
kadang membuat mereka mengkonsumsi makanan tinggi lemak yang berlebihan. Kurang tersedianya
makanan sehat yang tinggi serat juga berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat. Tahun 2011,
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat setidaknya lebih dari 2000 orang terdeteksi menderita diabetes
dan penderita terbanyak berumur 20 tahun, dan masih sangat banyak yang tidak terdeteksi.
Penyakit kencing manis muncul saat tubuh tidak lagi mampu memproduksi cukup hormon insulin
untuk mengatur kadar gula darah yang normal. Kadar gula yang berlebihan di darah inilah yang
mengakibatkan banyak organ tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Dimulai dengan rusaknya
pembuluh darah kecil di perifer tubuh diantaranya pada kaki yang menyulitkan pada penyembuhan luka
karena sel darah putih tidak dapat mencapai luka dan membantu dalam proses penyembuhannya. Jika
tetap tidak terkontrol baik dengan pola hidup sehat atau obat, kerusakan pembuluh darah ini akan diikuti
oleh kerusakan pembuluh darah di organ lain dalam tubuh yang dikenal sebagai komplikasi ke mata,
jantung, ginjal dan otak. Faktor resiko penyakit ini diantaranya obesitas atau kegemukan, kurangnya
aktivitas fisik, faktor keturunan, mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula berlebihan, kurangnya
mengkonsumsi makanan tinggi serat antara lain buah dan sayuran.
Jika Anda bergerak dalam bidang usaha, termasuk usaha perbankan harus memahami Good
Corporate Governance (GCG) yaitu prinsip-prinsip yang memberikan arahan dan pedoman bagi
perusahaan termasuk perusahaan di sektor perbankan agar mencapai keseimbangan dalam memberikan
pertanggungjawabannya baik kepada para shareholders dan stakeholders. Mematuhi prinsip-prinsip
GCG atau tata kelola perusahaan yang baik berarti perusahaan sudah berperilaku yang baik serta
mempunyai arah menuju optimalisasi hasil ekonomi yang pada akhirnya dapat melindungi kepentingan
pemegang saham dan stakeholders. Ada ada tiga pilar yang saling berkaitan dengan prinsip-prinsip
tersebut yaitu: 1. Negara sebagai regulator, 2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan 3. Masyarakat
sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha. Adapun prinsip-prinsip dasar dari pilar tersebut
adalah: 1. Negara sebagai regulator menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan dengan
menciptakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten. 2. Pelaku usaha
menerapkan GCG dengan baik sebagai pedoman dalam kegiatan usahanya. 3. Kontrol yang obyektif dan
sikap peduli dari masyarakat secara luas.
Sebagai landasan bagi perusahaan untuk melaksanakan GCG, melalui Keputusan Menko Bidang
Perekonomian Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004 telah dikeluarkan suatu Pedoman Umum Good
Corporate Governance yang bertujuan: tercapainya keberlanjutan perusahaan, pemberdayaan fungsi dan
kemandirian organ perusahaan, meningkatkan kesadaran dan pertanggungjawaban sosial perusahaan
terhadap lingkungan, mendorong pengelolaan perusahaan yang dilandasi nilai moral dan ketaatan
terhadap perundang-undangan., meningkatkan nilai perusahaan bagi stakeholders, serta mendorong
terjadinya peningkatan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Perinsip GCG tersebut oleh N.K.Supasti
Dharmawan, dkk, telah men sosialisasikan hal di BPR Gianyar Partasedana, Blahbatuh – Gianyar, dan
hasilnya telah dimuat pada nomor ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi ternak ruminansia di Indonesia adalah
keterbatasan ketersediaan pakan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Walaupun Indonesia
sebagai daerah tropis terdapat banyak jenis spesies hijauan untuk pakan ternak yang bisa dimanfaatkan,
tetapi kualitasnya rendah karena mengandung serat kasar tinggi, sehingga kecernaannya menjadi rendah
dan konsumsi pakan menjadi rendah.
Guna memenuhi kebutuhan nutrisi, ternak tidak hanya diberikan pakan yang berupa hijauan segar
(sebagai pakan basal) dan konsentrat (sebagai penguat), tetapi perlu makanan tambahan (suplemen)
untuk melengkapi kebutuhan pakan ternak. Pemberian suplemen ini bertujuan untuk merangsang
mikroba rumen berkembang dan memanfaatkan zat makanan lebih cepat. Suplementasi urea pada
ternak ruminansia dapat meningkatkan produksi ternak, tetapi bila penggunaan urea berlebihan akan
mengakibatkan keracunan pada ternak. Oleh karena itu dalam penyajian suplemen dilakukan bermacam
cara antara lain dengan pemberian urea cassava blok (UCB), nantinya ternak akan menjilat secara
berkala sehingga tidak terjadi konsumsi urea yang berlebihan. Formuka tesebut telah diimplementasikan
oleh I Gusti Lanang Oka Cakra dkk., dari Fakultas Peternakan melalui pengabdian kepada masyarakat
di Sidemen Karangasem.
Belakangan ini khasiat buah manggis banyak di publikasikan melalui berbagai media. Tidak saja
buahnya, bahkan kulit buahnya mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Beragam merk
ekstrak kulit manggis sekarang sudah beredar di pasaran. Sebenarnya buah manggis memiliki kandungan
nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, mengandung karbohidrat 19,80 g/100 g, vitamin C 66 mg/100
g bahan dan serat 0.3 g/100 g bahan. Tetapi di Bali buah manggis lebih banyak dijual aoa adanya.
Belum diolah menjadi produk lain. Padahal bisa dibuat sirup agar lebi awet. Agsu Selamet Duniaji dari
Fakultas Teknologi Pertanian Unud telah mengajarkan teknik tersebut kepada petani di Desa Belimbing,
Tabanan. Hasil analisis buah manggis setelah dilkukan pengolahan menjadi sirup dan sari buah diperoleh
kandungan gisi yang sesuai dengan persyaratan minuman sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bentuk pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pembaca yang budiman, demikian antara lain isi JUM nomor ini. Sebagai pengelola kami sangat
berharaf sumbangan artikelnya untuk terbitan yang akan datang. Hanya dengan partisipasi pembacalah
JUM akan bisa terjaga keberkalaannya. Belakangan ini partisipasi dari luar Unud juga sudah mulai
Banyak, diantaranya dari Universitas Palangkaraya yang kami terbitkan pada nomor ini. Kami tunggu
partisipasinya. Selamat membaca. Rahayu.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Redaksi Jurnal Udayana Mengabdi
Jurnal Udayana Mengabdi
Published
2014-04-01
How to Cite
UDAYANA MENGABDI, Redaksi Jurnal. Kata Pengantar Redaksi. Buletin Udayana Mengabdi, [S.l.], v. 13, n. 1, apr. 2014. ISSN 2654-9964. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/16467>. Date accessed: 25 apr. 2024.