PEMERIKSAAN KADAR YODIUM DAN PENYULUHAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) PADA ANAK USIA SEKOLAH

Abstract

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) berkaitan erat dengan gangguan perkembangan mental dan kecerdasan. Asupan yodium dapat menurun pada penduduk yang bertempat tinggal di area pegunungan. Secara geografis, lokasi dari Desa Songan B berada di pegunungan dan jauh dari dataran rendah sehingga gangguan pasokan garam beryodium  dapat terjadi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan selama 8 bulan (April-Desember 2024) yang dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pemeriksaan kadar yodium dan penyuluhan GAKY. Dari 83 orang yang ikut serta dalam kegiatan pengabdian ini, sebagian besar merupakan anak perempuan, yakni sebanyak 43 orang (51,8%) dengan rerata usia keseluruhan anak adalah sebesar 12,53  ± 0,503 tahun. Rerata dari berat badan anak yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini adalah 39,45  ±  7,336 kg dan rerata tinggi badan anak adalah 147  ±  15,011 cm. Pemeriksaan kadar yodium dilaksanakan pada kunjungan pertama. Rerata kadar yodium urine pada anak usia sekolah di Desa Songan B adalah sebesar 194,94  ± 135,68 sehingga masih tergolong dalam rentang normal. Sebagian besar anak di Desa Songan B yaitu 62 orang (74,7%) memiliki kadar yodium urine yang normal. Hanya sebesar 16 orang (19,3%) yang mengalami defisiensi yodium ringan, 3 orang (3,6%) mengalami defisiensi yodium sedang, dan 2 orang (2,4%) mengalami defisiensi yodium berat. Kegiatan penyuluhan GAKY dilakukan pada kunjungan kedua. Semua anak telah mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai GAKY. Anak yang mengalami defisiensi yodium sedang dan berat diberikan edukasi lebih intensif selain menambah konsumsi makanan yang kaya yodium juga disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut ke dokter anak dan dokter gizi klinis agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.