ANALISIS PENGARUH SISTEM PENAHAN BEBAN LATERAL TERHADAP KINERJA STRUKTUR RANGKA BAJA GEDUNG BERATURAN

  • I Ketut Sudarsana Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • Ida Bagus Dharma Giri Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • Putu Didik Sulistiana Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana

Abstract

Kinerja suatu struktur terhadap beban gempa tergantung dari system struktur penahan beban lateral yang dipergunakan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kinerja sistem struktur penahan beban lateral pada struktur rangka baja gedung beraturan tingkat rendah dan sedang. Analisis dilakukan terhadap gedung beraturan dengan empat (4) dan sepuluh (10) tingkat. Masing-masing tingkat ditinjau 3 buah model struktur deangan variasi system struktur pemikul beban lateral yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE), dan Sistem Rangka-Dinding Geser (shear wall). Semua Model dibebani dan dirancang mengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI 2847:2013, SNI 1729:2002 dan SNI 1726:2012. Analisis kinerja struktur dilakukan dengan Analisis static nonlinear pushover. Struktur akan dianalisa menggunakan beban gravitasi, hujan, angin serta beban gempa yang mengacu pada ketentuan SNI 03-1726-2012 (Gempa). Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, bahwa perbandingan kinerja dengan sistem penahan beban lateral pada struktur rangka baja gedung beraturan adalah sistem dinding geser memiliki gaya geser dasar batas yang paling besar dari model lain. Dengan nilai gaya geser dasar untuk model 4 LT sistem dinding geser 11647,63 KN; SRBE 8402,88 KN; SRPMK 4576,70 KN dan untuk model 10 LT sistem dinding geser 16793,63 KN; SRBE 11122,53 KN; SRPMK 5157,38 KN. Sistem dinding geser memiliki kinerja perpindahan yang paling baik, karena nilai perpindahan dari sistem dinding geser paling kecil dari model lain. Dengan nilai perpindahan untuk model 4 LT sistem dinding geser 3,46 mm; SRBE 6,47 mm; dan SRPMK 19,11 mm. Model 10 LT sistem dinding geser 25,54 mm; SRBE 44,64 mm; dan SRPMK 89,49 mm. Untuk beban gempa yang sama mengacu pada model SRPMK. Dengan nilai perpindahan untuk model 4 LT SRPMK 458,90 mm; SRBE 91,17 mm; sistem dinding geser 28,76 mm dan untuk model 10 LT SRPMK 851,42 mm; SRBE 235,54 mm; sistem dinding geser 187,56 mm. SRPMK memiliki nilai daktilitas lebih besar dari model lain. Dimana nilai daktilitas untuk model 4 LT SRPMK 4,65; SRBE 3,06; sistem dinding geser 2,67 dan untuk model 10 LT SRPMK 4,77; SRBE 3,25; sistem dinding geser 2,84.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-01-11
How to Cite
SUDARSANA, I Ketut; GIRI, Ida Bagus Dharma; SULISTIANA, Putu Didik. ANALISIS PENGARUH SISTEM PENAHAN BEBAN LATERAL TERHADAP KINERJA STRUKTUR RANGKA BAJA GEDUNG BERATURAN. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, [S.l.], jan. 2015. ISSN 2541-5484. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/view/24158>. Date accessed: 26 apr. 2024.

Keywords

kinerja, analisis pushover, struktur baja, SRPMK, SRBE, dinding geser.