KEBERLANJUTAN NILAI-NILAI TRI HITA KARANA (THK) PADA SISTEM SUBAK DI KAWASAN WISATA DAN KAWASAN AGRARIS KABUPATEN GIANYAR
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT Subak is one of cultural traditional heritage in Bali which need maintained properly and suistainably. This institution is Balinese wall to protect the culture from outside world. In order to maintain THK suistainability, the research carried out at two different areas, tourism at Subak Juwuk Manis and agriculture at Subak Temesi. Invers Matrix Analysis is used to observe the level of THK suistainability, while Fuzzy Set Theory is used to rank each matrix cell component. The level of suistainability determined by the level of solidity based on its transferability. The study found that the tourism visit, in both tourism and agricultural areas, has no negative impact on the suistainability of THK values, with good categories, 85.52% for Subak Juwuk Manis and 78.83% for Subak Temesi. There is also a variation of dominant matrix component in each cell of THK sub-systems. It is suggested that the rank of each THK matrix component has to be paid attention. Moreover, the intensity of guiding should be started from the least dominant to the most dominant cell of matrix. Key words: Sustainability, Tri Hita Karana, Subak ABSTRAK Subak merupakan salah satu lembaga tradisional warisan sumberdaya budaya di Bali yang sangat perlu dilestarikan melalui pembinaan yang tepat dan berkelanjutan. Lembaga ini merupakan benteng masyarakat Bali dalam menghadapi berbagai gempuran budaya akibat derasnya arus globalisasi dan pariwisata yang melanda dunia dan Bali pada khususnya. Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan nilai-nilai THK tersebut, dilakukan penelitian di dua kawasan yang berbeda yakni kawasan wisata (Subak Juwuk Manis) dan kawasan agraris (Subak Temesi). Dua analisis dilakukan yaitu analisis Inverse Matrix untuk mengetahui tingkat keberlanjutan nilai-nilai THK serta analisis Fuzzy Set Theory dilakukan untuk menentukan ranking komponen setiap sel matrik. Tingkat keberlanjutan dinilai dari tingkat soliditas berdasarkan transferabilitasnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa arus wisatawan yang mendatangi kawasan wisata maupun kawasan agraris tidak memberikan dampak negatif terhadap keberlanjutan nilai-nilai THK dengan kategori baik dengan skor 85,52% (untuk Subak Juwuk Manis) dan 78,83% (untuk Subak Temesi). Terdapat variasi dominansi komponen matrik pada setiap sel matrik hubungan subsistem-subsistem dari THK. Dirasakan perlu memperhatikan dengan seksama hasil perankingan pada setiap komponen matrik nilai-nilai THK. Tingkat intensitas pembinaan dimulai dari sel matrik paling tidak dominan hingga ke sel matrik paling dominan. Kata kunci: Keberlanjutan, Tri Hita Karana, Subak
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
DEWI, RATNA KOMALA; USTRIYANA, I N GEDE.
KEBERLANJUTAN NILAI-NILAI TRI HITA KARANA (THK) PADA SISTEM SUBAK DI KAWASAN WISATA DAN KAWASAN AGRARIS KABUPATEN GIANYAR.
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, [S.l.], nov. 2012.
ISSN 2615-6628.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/4132>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Keywords
Sustainability, Tri Hita Karana, Subak (Keberlanjutan, Tri Hita Karana, Subak)
Section
Articles