MARGINALISASI DALAM SPIRITUALITAS PADA NOVEL BASUR KARYA PUTU YUDIANTARA

  • Dewa Gede Bambang Erawan Universitas Mahasaraswati Denpasar

Abstract

Spiritualitas dan agama merupakan dua hal yang berbeda, dan sekaligus tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.  Spiritualitas yang disalahartikan justru memberikan peluang pelanggaran terhadap nilai-nilai keagamaan, memungkinkan munculnya kaum marginal dan kelompok yang terpinggirkan. Fenomena tersebut tergambar dengan jelas pada novel Basur karya Putu Yudiantara. Dalam novel ini spiritualitas yang ditekuni oleh beberapa tokoh, secara tidak langsung berkontribusi terhadap munculnya kelompok yang termarginalkan. Bentuk-bentuk marginalisasi yang muncul akibat pengaruh dari spiritualitas yang disalahpahami oleh beberapa tokoh dalam novel, menjadi sesuatu yang sangat penting diungkapkan sebagai bahan pembelajaran terhadap kontradiksi kondisi masyarakat saat ini  yang “khusuk” menjalankan spiritualitas, namun secara radikal melupakan keterkaitan antara spiritualitas dengan nilai-nilai keagamaan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah fenomenologi Creswell dengan menggunakan teori Sosiologi Sastra. Metode penelitiannya adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual yang terdapat dalam novel ini berupa nilai transenden yang merupakan bentuk kesadaran manusia akan adanya hubungan dengan Tuhan, atau kekuatan lain yang lebih besar. Bentuk-bentuk marginalisasi yang terdapat dalam novel ini meliputi: marginalisasi sosial, ekonomi, dan psikologis.

Published
2024-01-25
How to Cite
ERAWAN, Dewa Gede Bambang. MARGINALISASI DALAM SPIRITUALITAS PADA NOVEL BASUR KARYA PUTU YUDIANTARA. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 269--277, jan. 2024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/snbi/article/view/SNBI.2023.103.p09>. Date accessed: 13 may 2024.