TATA BANGUNAN FASADE DI KORIDOR LEGIAN, KUTA
Abstract
Abstrak
Studi ini mengambil lokasi di sepanjang Koridor Legian, Kuta-Bali. Penelitian ini dilaksanakan untuk mencapai dua tujuan utama. Pertama, mengindentifikasi wujud dari beragam fasade bangunan yang ada di sepanjang koridor ini. Kedua untuk mengevaluasi konformansi bangunan-bangunan yang ada. Adapun regulasi kunci yang dijadikan acuan adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung. Ketiga, di dalam prosesnya, penelitian ini juga menstudi ketidakefisienan dalam pemanfaatan lahan yang dilihat dari aspek ketinggian bangunan. Sehingga studi ini memfokuskan bahasannya pada bentuk dasar bangunan; langgam arsitektur; ketinggian bangunan; dan pemanfaatan material bangunan. Metoda kualitatif deskriptif telah diterapkan oleh penelitian ini, yang didukung oleh dokumentasi foto terkait 129 unit fasade yang disurvey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62% bangunan tidak menerapkan langgam arsitektur Bali seperti yang disyaratkan; 61% menggunakan material fabrikasi (bukan alami); dan 65,8% merupakan bangunan berlantai tunggal. Kondisi tersebut mengindikasikan terjadinya pelangggaran terhadap tata aturan yang berlaku di seluruh Bali, dan ketidakefisiensian dalam pemanfaatan lahan pada Koridor Legian, dimana nilai ekonomis lahan tergolong relatif sangat tinggi..
Kata kunci: fasade, bahan bangunan, ketinngian & bentuk bangunan, efisiensi lahan
Abstract
This study, which takes place along Legian Corridor in Kuta-Bali, is conducted to achieve three main goals. The first is to identify forms of facade exhibited by various structures existing along this Corridor. Second, to evaluate the conformance of buildings. The key legislation here is Local Regulation No 5 year 2005 regarding Building Codes and Architectural Requirements. Third, in the process to investigate inefficiencies in land use based on building heights. So this study focuses on basic building forms, architectural styles, building heights, and the use of building materials. Descriptive qualitative research methods are used, supported with photographic documentation of all the 129 units being surveyed. Research findings demonstrate that 62 % of these building units do not incorporate Balinese architectural elements as is required; 61 % use various fabricated building materials; and 65.8 % of the units are single storey structures. These conditions indicate violations of building codes and regulations enforced across the Island, as well as inefficient land use within the Legian Corridor where land price is relatively very high.
Keywords: facade, building materials, building height & form, land efficiencyDownloads
Keywords
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.