Rancang Bangun Sistem Pembatas Arus Daya Kecil Tegangan 220VAC Berbasis Mikrokontroller
Abstract
Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Oleh karena itu, wilayah Indonesia mendapatkan radiasi matahari yang relatif konstan sepanjang tahun. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dari sel foto listrik adalah salah satu yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia untuk meningkatkan tingkat kelistrikan, terutama di daerah terpencil. PLTS terpusat saat ini telah dipasang diberbagai daerah terpencil dengan perumahan terkonsentrasi. Umumnya, kapasitas daya listrik yang dihasilkan sangat terbatas. Kapasitas yang dihasilkan adalah sampai beberapa kilowatt, sehingga distribusi tenaga listrik untuk perumahan terbatas. Penggunaan daya beban yang berlebihan menjadi salah satu masalah dalam keberlanjutan pasokan listrik dari PLTS. Sistem ini membutuhkan limiter arus dengan batas yang sangat rendah. Pembatas arus yang tersedia secara komersial membatasi aliran dengan kapasitas terkecil sebesar 0,5A. Pembatas arus ini tidak dapat digunakan dalam distribusi tenaga listrik dari PLTS, karena saat ini PLTS membatasi lebih arus kurang dari 0,5A. Untuk keperluan penerangan dan peralatan listrik yang kecil, daya listrik yang dapat disampaikan dengan aman dari generator tenaga surya kurang dari 100 Watt atau kurang dari 0,5A. Oleh karena itu pembatas arus yang sangat rendah untuk membatasi penggunaan listrik untuk rumah tangga telah dikembangkan menggunakan mikrokontroler dan sensor arus jenis transformator. Sistem yang dikembangkan dapat membatasi daya listrik hingga 100 Watt dengan akurasi hingga 0,16 Watt. Batas daya listrik dapat diatur dalam kode program mikrokontroler.
Downloads
References
[2] M. H. Hasan, T. M. I. Mahlia, and H. Nur, “A review on energy scenario and sustainable energy in Indonesia,” Renew. Sustain. Energy Rev., vol. 16, no. 4, pp. 2316–2328, 2012.
[3] A. W. Kencono, M. Dwinugroho, E. S. Baruna, N. Ajiwihanto, F. Indarwati, L. Ambarsari, M. Yusuf, V. M. Suzanty, A. Kurniawan, Z. Thaib, H. Yuanningrat, and I. G. Anutomo, Eds., 2015 Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia. Pusat Data dan Teknologi Informasi Sumber Daya Energi dan Mineral, 2015.
[4] a. J. Veldhuis and a. H. M. E. Reinders, “Reviewing the potential and cost-effectiveness of grid-connected solar PV in Indonesia on a provincial level,” Renew. Sustain. Energy Rev., vol. 27, pp. 315–324, 2013.
[5] S. Mahapatra and S. Dasappa, “Rural electrification: Optimising the choice between decentralised renewable energy sources and grid extension,” Energy Sustain. Dev., vol. 16, no. 2, pp. 146–154, 2012.
[6] S. Mirsaeidi, D. Mat Said, M. Wazir Mustafa, M. Hafiz Habibuddin, and K. Ghaffari, “An analytical literature review of the available techniques for the protection of micro-grids,” Int. J. Electr. Power Energy Syst., vol. 58, pp. 300–306, 2014.
[7] N. U. Blum, R. Sryantoro Wakeling, and T. S. Schmidt, “Rural electrification through village grids - Assessing the cost competitiveness of isolated renewable energy technologies in Indonesia,” Renew. Sustain. Energy Rev., vol. 22, pp. 482–496, 2013.
[8] Prashobh Karunakaran, Electrical Power Simplified. Bloomington: AuthorHouse, 2016.
[9] S. Tumanski, “Induction coil sensors - a review,” Meas. Sci. Technol., vol. 18, no. 3, pp. R31–R46, 2007.
[10] S. Ziegler, R. C. Woodward, H. H.-C. Iu, and L. J. Borle, “Current Sensing Techniques: A Review,” IEEE Sensors J., vol. 9, no. 4, 2009.
[11] R. Akkaya and a. a. Kulaksiz, “A microcontroller-based stand-alone photovoltaic power system for residential appliances,” Appl. Energy, vol. 78, no. 4, pp. 419–431, 2004.
[12] B. Belvedere, M. Bianchi, a. Borghetti, C. a. Nucci, M. Paolone, and a. Peretto, “A Microcontroller-Based Power Management System for Standalone Microgrids With Hybrid Power Supply,” IEEE Trans. Sustain. Energy, vol. 3, no. 3, pp. 422–431, 2012.
Keywords
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License