Perancangan Photovoltaic Stand Alone Sebagai Catu Daya Pada Base Transceiver Station Telekomunikasi Di Pulau Nusa Penida
Abstract
Salah satu perangkat dalam jaringan komunikasi seluler adalah BTS (Base Transceiver Station). BTS yang ada di pulau Nusa Penida adalah BTS Nusa Penida dengan alamat desa kutampi dengan luas 500 m2. Sistem kelistrikan BTS Nusa Penida dipasok oleh PLN dan genset, dimana pada saat terjadi pemadaman energi listrik pada umumnya mempergunakan genset sebagai sumber energi listrik. Penggunaan genset mengakibatkan biaya operasional sangat tinggi, untuk itu diperlukan sumber lain yang lebih efisien. Besarnya potensi insolasi sinar harian matahari di Nusa penida, bisa sebagai alternatif lain untuk sumber energi listrik dimana energi matahari bisa sebagai energi terbarukan untuk catu daya tambahan di BTS Nusa Penida yang pada akhirnya dapat menjaga kestabilan suplai energi listrik ke BTS dan akses masyarakat terhadap informasi melalui seluler menjadi tidak terganggu. PV (Photovoltaic) merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai energi terbarukan untuk catu daya tambahan di BTS. Sistem PV yang dikembangkan untuk mensuplai energi listrik di BTS direncanakan sebesar 25%, adalah sistem PV yang hybrid dengan suplai listrik PLN. Besar daya PV yang dibangkitkan untuk mensuplai energi listrik di BTS adalah 9 kWp, yang dihasilkan dari panel PV sebanyak 45 panel dengan kapasitas panel PV adalah 200Wp dan kapasitas baterai yang akan digunakan adalah 3.800 Ah dengan total baterai 16. Analisis kelayakan investasi PV tanpa baterai dan PV dengan baterai yang dilakukan dengan menggunakan NPV, PI dan DPP menunjukkan hasil bahwa investasi PV layak untuk dilaksanakan. Untuk nilai NPV dan PI didapatkan kedua hasil investasi (> 0). Sedangkan untuk DPP didapatkan kedua hasil investasi dihasilkan lebih kecil dari periode umur proyek yang sudah ditetapkan, yaitu selama 25 tahun.Downloads
Keywords
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License