FAKTOR AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI TERHADAP TERJADINYA KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEGAWAI
Abstract
Pendahuluan: Bekerja di depan komputer terus menerus dengan posisi statis tanpa adanya aktivitas fisik atau peregangan dapat menyebabkan keluhan pada tubuh. Sikap kerja yang tidak baik seperti menatap monitor lebih tinggi, punggung yang terlalu membungkuk akan meningkatkan risiko terjadinya keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kaitan dari aktivitas fisik dan tingkat resiko ergonomi sebagai keluhan muskuloskeletal pegawai FK Unud yang bekerja di depan komputer.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik sampling acak sederhana. Penelitian in dilakukan pada pandemi covid-19 berlangsung di bulan November 2021. Responden berjumlah 46 orang. Pengambilan data ini dilakukan dengan pengisian kuisioner untuk mengetahui aktivitas fisik responden menggunakan kuesioner Baecke dan tingkat resiko ergonomi menggunakan analis Rapid Office Strain Assessment (ROSA) serta untuk mengetahui keluhan muskuloskeletal responden digunakan kuesioner Nordic Body Maps (NBM).
Hasil: Uji analisis data menggunakan uji spearman’s rho yang didapatkan hasil tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan keluhan muskuloskeletal yang menghasilkan nilai p ialah 0,727. Terdapat hubungan antara tingkat risiko ergonomi dengan keluhan muskuloskeletal yang menghasilkan nilai p sebesar 0,018 dengan nilai koefisien korelasi 0.359.
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan keluhan muskuloskeletal pada pegawai FK Unud yang bekerja di depan komputer dan terdapat korelasi tingkatan resiko ergonomi dengan masalah muskuloskeletal pegawai FK Unud yang bekerja di depan komputer.
Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Keluhan Muskuloskeletal, Pegawai, Tingkat Risiko Ergonomi.