BERAT TAS PUNGGUNG DENGAN KELUHAN NYERI LEHER DAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Abstract
Pendahuluan: Penggunaan tas punggung dengan berat >10% berat badan dapat memberikan dampak negatif bagi penggunanya apabila penggunaanya salah seperti nyeri leher, nyeri punggung bawah hingga perubahan pada postur tubuh, namun masih banyak siswa yang menggunakan tas punggung dengan >10% berat badan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui hubungan antara berat tas punggung dengan keluhan nyeri leher dan nyeri punggung bawah pada siswa SMP di Kecamatan Mengwi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel yaitu 77 siswa berdasarkan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out. Data dikumpulkan dengan mengukur berat badan, berat tas punggung dengan menggunakan timbangan digital dan nyeri leher serta nyeri punggung bawah dengan wawancara langsung. Observasi dan pengukuran variabel setiap subjek penelitian hanya dilakukan satu kali. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 di Aula SMP Negeri 4 Mengwi, Kabupaten Badung.
Hasil: Hasil uji analisis non-parametrik spearman rho dari berat tas punggung dengan nyeri leher yaitu nilai p=0,000 (p<0,05) dan r=0,827 sedangkan hasil uji analisis non-parametrik spearman rho dari berat tas punggung dengan nyeri punggung bawah didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) dan r=0,582.
Simpulan: Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara berat tas punggung dengan nyeri leher dan nyeri punggung bawah pada siswa SMP di Kecamatan Mengwi yang bernilai positif, hal ini berarti semakin berat tas punggung yang digunakan maka semakin tinggi angka kejadian nyeri leher dan nyeri punggung bawah pada siswa.
Kata Kunci: berat tas punggung, nyeri leher, nyeri punggung bawah, siswa SMP