STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI POSISI PENYEMPROTAN DAN JARAK NOSEL TERHADAP WAKTU PEMADAMAN SISTEM PEMADAMAN KABUT AIR

  • I Gusti Ngurah Bagus Mahendra Putra Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana
  • Ainul Ghurri Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • I Wayan Widhiada Fakultas Teknik Universitas Udayana

Abstract

Sistem pemadaman kebakaran berbasis air telah banyak dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien. Para peneliti dari berbagai negara telah mulai mengembangkan sistem baru untuk menggantikan sistem konvensional. Sistem pemadam kebakaran berbasis kabut air digunakan karena lebih efektif dan efisien dalam mengurangi energi panas pada kebakaran. Keefektifan sistem ini sangat tergantung pada posisi api, posisi nosel dan distribusi spray kabut air. Jarak dan posisi semprotan kabut air akan berpengaruh pada cakupan dan momentum kabut air menembus api. Pada paper ini, pengaruh dari posisi penyemprotan dan jarak nosel terhadap bahan bakar akan diteliti. Penggunaan kabut air untuk memadamkan api berjenis kolam api dilakukan dengan variasi posisi penyemprotan (atas dan samping) dan variasi jarak nosel ke api (20 cm, 25 cm, dan 30 cm). Hasil penelitian menunjukkan penyemprotan kabut air cukup efektif untuk memadamkan api berjenis pool fire. Variasi jarak nosel berpengaruh terhadap waktu pemadaman. Makin jauh jarak semprotan, makin lama waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan api. Jarak nosel mempengaruhi cakupan dan kekuatan penetrasi kabut air ke dalam permukaan api. Posisi penyemprotan dari atas dan dengan jarak nosel 20 cm menghasilkan waktu pemadaman tercepat. Pengaruh dari jarak semprotan dan posisi semprotan terhadap waktu pemadaman berbanding lurus dengan volume air yang digunakan untuk memadamkan api. Makin dekat jarak semprotan dan dengan posisi semprotan dari atas manghasilkan waktu pemadaman tercepat dan konsumsi air yang paling sedikit. Hasil pengujian dengan sistem pemadaman berbasis kabut air akan lebih efektif jika dilakukan dekat dengan sumber api dan posisi semprotan dari atas api apabila momentum yang dimiliki tidak cukup kuat untuk menembus api.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bannister, W. W.; Chen, C. C.; Euaphantasate, N. 2001, Anomalous effects of water in firefighting: increased fire intensities by azeotropic distillation effects
Drysdale, D. 2003, An Introduction to Fire Dynamics, 2nd Edition, John Wiley & Sons, John Wiley & Sons, New York.2003
Babrauska, V. 2002, Heat Release Rate, The SFPE Handbook of Fire Protection Engineering, National Fire Protection Association, Quincy, MA, Section 3/Chapter 1,3rd Edition. p. 31 – 59
Gottuk, D.,T., and White,D.A. 2002, Liquid pool fire, The SFPE Handbook of Fire Protection Engineering, National Fire Protection Association, Quincy, MA, Section 2/Chapter 15, 3rd Edition. p. 2-297
NFPA 750, “Standard for the Installation of Water mist Fire Protection Systems,” National Fire Protection Association, Quincy, MA, USA, 2000 Edition. National Fire Protection Association, 2000
Mawhinney, J. R., 1997. Principles of Water mist Fire Suppression Systems. International Conference on Fire Protection in the HVDC Industry, Vancouver, Canada, 1995
Published
2016-04-30
How to Cite
MAHENDRA PUTRA, I Gusti Ngurah Bagus; GHURRI, Ainul; WIDHIADA, I Wayan. STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI POSISI PENYEMPROTAN DAN JARAK NOSEL TERHADAP WAKTU PEMADAMAN SISTEM PEMADAMAN KABUT AIR. Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 17-25, apr. 2016. ISSN 2502-3829. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mettek/article/view/22998>. Date accessed: 01 may 2024.
Section
Articles

Keywords

kabut air; Image J; jarak semprotan; posisi semprotan; waktu pemadaman; konsumsi air

Most read articles by the same author(s)