Pengaruh Temperatur Tehadap Produksi Bio-oil Bungkil Kemiri Sunan Menggunakan Reaktor Pirolisis Rotary Bed
Abstract
Abstrak
Cadangan energi dari bahan bakar fosil diperkirakan akan semakin menipis seiring berjalannya waktu dan teknologi, akibatnya perlu adanya pengolahan sumber energi baru terbarukan yang berasal dari biomass. Namun pengolahan biodiesel kemiri sunan dengan cara press/tekan menghasilkan limbah berupa bungkil kemiri sunan yang mana dalam bungkil kemiri sunan ini masih memiliki kandungan minyak yang tidak dapat dikeluarkan melalui proses tekan/press. Salah satu cara untuk mengeluarkan minyak ini adalah dengan melalui proses pirolisis. Dalam proses pirolisis dengan temperatur yang lebih tinggi menyebabkan bahan bakar kemiri sunan terdekomposisi sempurna sehingga menghasilkan gas dan konsendat yang lebih banyak dengan jumlah arang yang relatif rendah. Maka penelitianwini bertujuanwuntuk mengetahuiwpengaruh temperatur terhadap produksi massawminyak bio-oil (kondensat) melalui pirolisis rotary bed. Melalui variasi temperatur ini diharapkan agar massa kondensat yang dihasilkan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan temperatur. Pada variasi temperatur dilakukan pengoperasian reaktor yaitu 250°C,w350°C,w450°C, danw550°C. Kesimpulan dari datawhasil pengujian adalah pada variasi temperatur 550°C memiliki data nilai terbaik dibandingkan dengan variasi temperatur lainnya. Semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi nilai pH kondensat, semakin menurun suhu flash point dan fire point.
Kata Kunci: Temperatur, Rotary pirolisis, minyak bio-oil (kondensat)