Karakteristik Kekerasan Dan Porositas Sambungan Las Pada Retakan Gambelan Bali Dengan Variasi Postheating
Abstrak
Abstrak
Gambelan Bali masihl diproduksi dengan cara tradisional. Perajin gambelan selalu mengeluhkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah kegagalan hasil produksi. Kegagalan yang terjadi pada material gambelan yaitu retak maupun patah. Perajini saat ini sudah menggunakan metode pengelasan untuk memperbaiki gong yang retak. Proses pengelasan pada retakan gambelan menjadi pertimbangan yang cukup mendalam untuk dilakukan perbaikan, guna menekan biaya produksi yang besar. Gamelani yang mengalami retak dianggap barang yang sudah rusak/rongsokan, maka dari itu perlu dilakukan penelitian karakteristik kekerasan dan porositas sambungan las pada retakan gambelan Bali dengan variasi postheating. Material yang digunakan yaitui material perunggu gamelan Bali dengan melalui proses sand casting, las asetilen, pemesinan, dan heat treatment dengan temperatur 3000C, 4000C, dan 5000C kemudian didinginkan idengan pendingin air. Pengamatan nilai kekerasan dilakukan pada daerah logam induk, HAZ (Heat Affected Zone), dan las. Bentuk spesimen uji menggunakan standar ASTM E 399-90. Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vikers didapatkan nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu pada spesimen dengan temperatur 3000C dengan irata-rata 300,13 kg/mm2, sedangkan spesimen yang memiliki nilai kekerasan terendah yaitu pada spesimen dengan temperatur 5000C dengan rata-rata 257,88 kg/mm2. Hasil pengujian idensitas dapat diketahui perbandingan densitas pada ispesimen dengan temperatur 3000C memiliki nilai rata-rata densitas 7.54 gr/cm3 lebih kecil dibandingkan dengan spesimen dengan temperatur 5000C memiliki rata-rata densitas 7.62 gr/cm3, tetapi nilai rata-rata porositas pada spesimen temperatur 5000C lebih kecil. iPorositas juga diamati dengan menggunakan Software ImageJ untuk melihat sebaran dan besaran porositas. Kekuatan dan kekerasan pada setiap spesimen dipengaruhi oleh istruktur atoml yang terbentuk akibat proses iheat treatment, pengelasan danilpedinginan yang dilakukan.
Kata Kunci : iGamelan Bali, iLas Asetilen, lKekerasan, lPorositas, lSoftware ImageJ Abstract
Balinese Gamelan are still making by traditional method. In the making process, the makers facing some problems, that is the outcome failure. Material failures are including crack or fracture. To overcome the failure, the makers are using welding method to repair the cracked material. Therefore, the welding process is considered to improve to reduce high production-costs. The material that has been cracked or fractured are considered as scrap, so it is need to study the hardness and porosity characteristics of welding joint by post- heating variation in Balinese gamelan material. The study used bronze material by sand-casting process, acetylene welding, machining, and heat-treatment by temperature of 3000C, 4000C, 5000C (then cooling by water-cooling). Observation of the value of hardness was carried out on the main metal area, HAZ (Heat Affected Zone), and weld. Form test specimens using the ASTM E 399-90 standard. Result of Vickers hardness testing obtained the specimen by heat-treatment on 3000C has maximum hardness value with average score 300,13 kg/mm2 while the specimen by heat-treatment on 5000 C has minimum hardness value with average score 257,88 kg/mm2. The density test result obtained the specimen by heat-treatment on 3000 C has average density 7.54 gr/cm3 is smaller than the specimen by heat-treatment on 5000C with average density 7.62 gr/cm3, mean while the specimen by heat-treatment on 5000C has smaller. The porosity analysis procedure using ImageJ to determine the distribution and the porosity of the specimen. The Strength and hardness of the specimens is affected by the atoms structure that formed due to heat-treatment; welding process; and cooling process that has been applied.
Keywords : Balinese Gamelan, Acetylene welding, hardness value, porosity, software ImageJ
