Kajian Teknis Antara Penggunaan Bahan Bakar HSD Dan MFO Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti LNG Di PLTDG PT. Indonesia Power UPJP Bali

  • Sofwat Sanjaya
  • I Gusti Ketut Sukadana
  • Hendra Wijaksana

Abstrak

Abstrak


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas PT. Indonesia Power UPJP Bali merupakan salah satu pembangkit yang memiliki kontribusi besar sebagai pemasok daya di sistem kelistrikan Bali. PLTDG dapat beroperasi dengan menggunakan 3 jenis bahan bakar yaitu Marine Fuel Oil (MFO), High Speed Diesel (HSD), dan Gas. PLTDG beroperasi dengan bahan bakar gas sebagai energi primer yang digunakan untuk proses pembangkitan listrik. Untuk meningkatkan ketersediaan energi listrik, diperlukan kajian secara komprehensif mengenai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar gas apabila terjadi gangguan pasokan bahan bakar gas, yaitu dengan menggunakan bahan bakar MFO atau HSD. Kajian teknis dilakukan dengan pengujian operasi pada PLTDG type W18V50DF dengan pembebanan 50%, 75%, 80%, 100% menggunakan bahan bakar baik HSD maupun MFO. Berdasarkan hasil pengujian pada PLTDG Unit 1 menunjukkan bahwa semakin besar pembebanan maka Torsi dan Produksi juga akan semakin besar. Sedangkan Spesific Fuel Consumption dan Heat Rate mengalami penurunan pada beban 100%. Hasil pantauan emisi gas buang NOx, Opasitas, dan CO dari pengujian pada beban 100% baik menggunakan bahan bakar HSD atau MFO masih dibawah ambang batas berdasarkan Permen LH No 21 tahun 2008 lampiran IV B. Sedangkan SO2 saat penggunaan MFO lebih besar dari ambang batas. Kata Kunci : PLTDG, MFO, HSD, Kajian teknis, Emisi Gas Buang


Abstract


Diesel and Gas Power Generation PT. Indonesia Power UPJP Bali is one of the generators that has a major contribution as a power supplier in Bali electricity system. PLTDG can operate by using 3 types of fuel, namely Marine Fuel Oil (MFO), High Speed Diesel (HSD), and Gas. PLTDG operates with gas fuel as primary energy used for power generation. To improve the availability of electrical energy, a comprehensive review of alternative fuel gas substitutes should be required if fuel supply disruption occurs, using MFO or HSD fuel. Technical studies carried out by testing operations on PLTDG type W18V50DF with loading 50%, 75%, 80%, 100% using fuel both HSD and MFO. Based on the results of testing on PLTDG Unit 1 shows that the greater the burden of the Torque and Production will also be greater. While Specific Fuel Consumption and Heat Rate decreased at 100% load. The monitoring results of NOx, Opacity and CO gas emissions from testing at 100% load using HSD or MFO fuel are still below the threshold based on LH No 21 of 2008 Annex IV B. While SO2 when the use of MFO is greater than the threshold. Keywords : PLTDG, MFO, HSD, Technical Evaluation, Exhaust Emissions

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2018-02-01
##submission.howToCite##
SANJAYA, Sofwat; SUKADANA, I Gusti Ketut; WIJAKSANA, Hendra. Kajian Teknis Antara Penggunaan Bahan Bakar HSD Dan MFO Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti LNG Di PLTDG PT. Indonesia Power UPJP Bali. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 6, n. 3, feb. 2018. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/37396>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >>