Tahap pertumbuhan dan perkembangan tanda-tanda seks sekunder remaja SMPN 4 Bangli, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli.
Abstract
Perkembangan karakteristik seksual sekunder merupakan salah satu tanda dimulainya pubertas. Perkembangan ini terdiri atas: perkembangan payudara, perkembangan genitalia (penis dan testis) lelaki dan rambut pubis (perempuan dan lelaki). Tujuan: mengetahui tahap perkembangan tanda-tanda seks sekunder pada remaja lelaki dan perempuan. Metode: deskriptif observasional dengan rancangan potong lintang. Jumlah subjek penelitian diperoleh dengan total sampling sejumlah 251 orang siswa-siswi SMPN 4 Bangli, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli yang terdiri dari 112 siswa lelaki dan 139 orang siswa perempuan. Drop out sebesar 71 (lelaki) dan 8 orang (perempuan). Hasil: ukuran penis lelaki usia 12 tahun terbanyak pada tahap 1 dan 2 (33,33%), usia 15 tahun terbanyak pada tahap 4 (40%). Perkembangan rambut pubis lelaki usia 12, 13 dan 14 tahun pada tahap 3 (41,7%, 58,3%, 70%). Usia 15 tahun terbanyak pada tahap 4 (60%), 20% mencapai tahap 5 dan tidak ada yang masih berada pada tahap 1 dan 2. Perkembangan payudara perempuan usia 12, 13 dan 14 tahun adalah pada tahap 2 (58,62%, 61,36% dan 58,86%). Usia 15 tahun, terbanyak pada tahap 3 (61,5%). Perkembangan rambut pubis di setiap kelompok usia umumnya pada tahap III, terbanyak pada usia 15 tahun (58,8%). Siswi yang telah mencapai tahap IV perkembangan rambut pubis terbanyak pada usia 14 tahun (11,8%). Tidak terdapat siswa-siswi yang telah mencapai tahap V perkembangan penis, payudara maupun rambut pubis (perempuan). Kesimpulan: pada usia 15 tahun, perkembangan karakteristik seksual sekunder siswa-siswi SMPN 4 Bangli belum mencapai tahap dewasa. Terdapat variasi onset dan kecepatan perkembangan antar individu dan jenis kelamin akibat perbedaan waktu aktivasi hormon.