@article{Medicina, author = {Tri Yuliantini and IGN Made Suwarba and Komang Kari and Dewi Sutriani Mahalini}, title = { DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS}, journal = {Medicina}, volume = {44}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {ensefalitis Herpes simpleks}, abstract = {Infeksi Herpes simpleks pada susunan saraf pusat (SSP) merupakan infeksi SSP yang paling beratdan sering berakibat fatal. Angka kejadiannya diperkirakan 1 kasus per 250 000 sampai 500 000orang per tahun, sepertiganya terjadi pada anak-anak. Gejala dan tanda klinis pada fase awal sangattidak khas. Pemberian terapi yang terlambat membawa dampak terjadinya kecacatan permanen.Deteksi virus Herpes simpleks (VHS) di dalam cairan serebrospinal dengan polymerase chain reactionmerupakan modalitas pilihan untuk diagnosis ensefalitis herpes simpleks (EHS). Asiklovir intravenamerupakan obat pilihan pertama. Pengobatan segera diberikan kepada pasien yang dicurigai menderitaEHS, kemudian pengobatan dapat dilanjutkan atau dihentikan sesuai konfirmasi laboratorium atauhasil biopsi otak. Pasien yang tidak diberikan antivirus atau pengobatannya terlambat angkakematiannya cukup tinggi.}, issn = {2540-8321}, url = {https://ojs.unud.ac.id/index.php/medicina/article/view/11047} }