PREDATORY PRICING DALAM E-COMMERCE DENGAN CARA FLASH SALE PADA MASA PANDEMI DITINJAU DARI PERSAINGAN USAHA

  • Namira Sista Fakultas Hukum Universitas Udayana
  • I Made Sarjana Fakultas Hukum Universitas Udayana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui konsep predatory pricing di dalam penentuan harga dan untuk mengetahui bagaiamana perlindungan hukum yang diterima oleh pelaku usaha lain. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan secara spesifik pada Pasal 20 Undang–Undang No 5 Tahun 1999 perihal kegiatan jual rugi. Hasil studi menunjukkan bahwa berbeda dengan di negara lain, kegiatan jual rugi di Indonesia ditandai dengan adanya penawaran harga dibawah harga produksi yang ditawarkan oleh seseorang pelaku usaha belum tentu dapat disebut dengan kegiatan jual rugi. Hal ini juga diamati terdapat atau tidak pelaku usaha lain yang keluar dari pasar akibat pelaku usaha yang melakukan jual rugi.Pada riset ini online marketplace yang mencoba penawaran harga dibawah rata-rata tidak melengkapi unsur suatujual rugi terhadap peraturan yang ada di hukum Indonesia, sebab tidak terpenuhinya suatu unsur terdapat pelaku usaha lain yang keluar dari pasar. Walaupun demikian, adanya kegiatan jual rugi berpeluang terjadi, maka peran pemerintah sangat dirahapkan dalam pengendalian tersebut. Kata Kunci: Jual Rugi, Pangsa Pasar, E-commerce, Penjualan Kilat ABSTRACT This research aims to to determine the concept of predatory pricing in determining prices and to find out how other business actors receive legal protection. This wasa normative research that used a specific approach in Article 20 of Law No. 5 of 1999 concerning selling and loss activities. The study indicate that in contrast to other countries, selling at a loss in Indonesia is marked by the existence of a price offer below the production price offered by a business actor, which may not necessarily be called a selling at a loss. It is also observed whether or not other business actors have left the market due to business actors selling at a loss. In this research, online marketplaces that try to offer prices below the average do not complement the elements of a sale and loss against existing regulations in Indonesian law, because if one element is not fulfilled, there are other business actors who leave the market. Nevertheless, the existence of selling and loss activities has the opportunity to occur, so the role of the government is highly expected in this control. Keywords: Selling Loss, Market Share, E-commerce, Flash sale

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-07-15
How to Cite
SISTA, Namira; SARJANA, I Made. PREDATORY PRICING DALAM E-COMMERCE DENGAN CARA FLASH SALE PADA MASA PANDEMI DITINJAU DARI PERSAINGAN USAHA. Kertha Wicara : Journal Ilmu Hukum, [S.l.], v. 11, n. 5, p. 1032-1044, july 2022. ISSN 2303-0550. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthawicara/article/view/85646>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/KW.2022.v11.i05.p09.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 > >>