PERLINDUNGAN HUKUM ARTIFICIAL INTELLEGENCE DALAM UNDANG-UNDANG PATEN

Abstract

ABSTRAK

 Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kejelasan hukum yang melibatkan perlindungan hukum bagi inventor dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sesuai dengan Undang-Undang No 13 Tahun 2016 tentang Paten. Studi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan teknik penelusuran bahan hukum menggunakan sumber hukum sekunder meliputi buku, artikel, pendapat para ahli dan teknis analisis deskripsi. Hasil studi menunjukkan bahwa di Indonesia sendiri belum ada pengaturan Perundang-Undangan khusus terkait kecerdasan buatan (Artificial Intellegence). Melihat definisi dan sistem kerja Artificial Intellegence memiliki kesamaan dengan program komputer. Meskipun program komputer tidak selalu dapat dipatenkan, AI dapat dianggap sebagai invensi jika memiliki karakter, efek teknik, dan penyelesaian masalah, baik yang berwujud maupun tidak.  Akan tetapi, data menunjukkan bahwa paten yang terkait dengan kecerdasan buatan telah didaftarkan di Indonesia, hal ini menandakan bahwa pemeriksa paten telah memeriksa invensi dengan menggunakan persyaratan objektif dan subjektif yang telah ditetapkan Undang-Undang No 16 tentang Paten. Perlindungan hukum ini tidak hanya memberikan hak eksklusif kepada inventor, tetapi mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi Indonesia.

Kata Kunci: Kecerdasan Buatan, Paten, Invensi, Inventor

ABSTRACT

 The purpose of this study is to examine the legal certainty for inventors and Artificial Intelligence (AI) in terms of whether they can be protected under Law No. 13 of 2016 Paten. This study employs a normative legal research method with a technique of tracing legal materials using secondary legal sources, including books, articles, expert opinions, and technical analysis descriptions. The study results indicate that there is no specific regulation in Indonesia regarding Artificial Intelligence (AI). Considering the definition and functioning system of Artificial Intelligence, it shares similarities with computer programs. Although computer programs are not always patentable, AI can be considered an invention if it possesses characteristics, technical effects, and problem-solving abilities, whether tangible or intangible. Nevertheless, data shows that AI-related patents have been registered in Indonesia, indicating that patent examiners continue to evaluate inventions using both objective and subjective requirements as stipulated in Law No. 16 on Patents. This legal protection not only grants exclusive rights to inventors but also encourages the technological and economic development of the country.

 Key Words: Artificial Intelligence, Patent, Invention, Inventor