Strategi Pengembangan Wisata Snorkeling di Pantai Tanjung Benoa, Bali

Abstrak

Pulau Bali sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia terkenal dengan potensi alam, keramahtamahan masyarakat, nilai budaya dan nilai keindahan alam laut yang dikemas dalam atraksi wisata bahari. Wisata bahari adalah kegiatan wisata dalam bentuk menikmati keindahan, keunikan, kenyamanan dan nilai lainnya dari alam laut dan nilai-nilai lainnya dan olahraga air termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial. Tanjung Benoa merupakan daerah tujuan wisata bahari yang diunggulkan sebagai Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kabupaten Badung dengan atraksi olah raga air (watersports), snorkeling dan diving. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi wisata snorkeling saat ini dan menentukan strategi pengembangan wisata snorkeling di Pantai Tanjung Benoa. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021 hingga Februari 2021, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kunjungan wisatawan untuk kegiatan snorkeling terintegrasi dalam atraksi wisata bahari mengalami penurunan yang drastis sebagai dampak dari kondisi Pandemi COVID-19 tahun 2020-2021. Potensi wisata bahari khususnya kegiatan snorkeling di Tanjung Benoa adalah terumbu karang, ikan karang dan biota laut lainnya. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Pantai Tanjung Benoa berada pada kuadran II. Adapun strategi ST tersebut diantaranya adalah menjaga kondisi terumbu karang serta biota laut dan mengkaji reklamasi Teluk Benoa. Strategi selanjutnya yaitu meningkatkan aturan desa terkait protokol kesehatan dan pemasaran wisata bahari berbasis e-commerce.