Pemanfaatan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Sebagai Alternatif Penanganan Toxic Shock Syndrome
Abstract
Toxic Shock Syndrome (TSS) merupakan penyakit akut yang mengancam jiwa yang dimediasi oleh racun, biasanya dipicu oleh infeksi Staphylococcus aureus atau grup A Streptococcus (GAS), diantaranya Streptococcus pyogenes. Pemanfaatan buah belimbing wuluh masih terbatas dibandingkan dengan ketersediannya di kalangan masyarakat, sehingga penelitian ini bermaksud untuk memanfaatkan belimbing wuluh yang diformulasi dalam bentuk Infused Water dengan pemanis alami Stevia rebaudiana yang digunakan sebagai alternatif penanganan Toxic Shock Syndrome dengan penghambatan pada bakteri Streptococcus pyogenes. Sari buah belimbing wuluh dan liofilisatnya diujikan terhadap Streptococcus pyogenes secara In Vitro dengan beberapa variasi konsentrasi untuk melihat aktivitas antibakterinya. Infused water buah belimbing wuluh dibuat dengan metode perendaman selama 12 jam dan 24 jam dengan kombinasi 500 mg daun stevia dalam 250 mL air matang dan dievaluasi menggunakan uji organoleptik, uji ALT dan uji MPN. Hasil penelitian menunjukkan uji aktivitas antibakteri sari buah belimbing wuluh terdapat zona hambat dengan diameter 7,09±0,2 (1%), 7,41±0,1 (3%), 8,33±0,3 (5%), dan 8,38±0,2 (10%). Sedangkan liofilisat sari buah belimbing wuluh menunjukkan zona hambat dengan diameter 7,11±0,4 (1%), 7,34±0,3 (3%), 7,05±0,8 (5%), dan 7,44±0,9 (10%).