Analysis Of Pollution Haven Hypothesis In World Trade Organization Member Countries
Abstract
Ancaman perubahan iklim, keadilan dan juga kesenjangan menjadi subjektif yang diproksi dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Demikian juga dengan perdagangan bebas yang dilakukan oleh setiap negara di dunia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perdagangan bebas mulai muncul ketika putaran di World Trade Organization (WTO) di Doha bertujuan untuk menghapus distorsi perdagangan dalam rezim perdagangan internasional, sehingga dapat mendorong peningkatan perdagangan dunia. Perlombaan negara di dunia untuk mengejar kekayaan dan kesejahteraan memberikan beberapa dampak terhadap lingkungan salah satunya adalah pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Gas rumah kaca utama yang terus meningkat adalah karbon dioksida. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis model Polution Haven Hipotesis (PHH) dalam menjelaskan hubungan investasi asing, keterbukaan perdagangan, pendapatan per kapita, renewable energi consumption, non- renewable energy consumption dan urban population terhadap kualitas lingkungan negara-negara anggota WTO. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat asosiatif yang dilakukan pada anggota WTO dengan ukuran sample sebanyak 108 negara. Pengumpulan data diperoleh melalui World Bank Indeks yang kemudian dianalisis menggunakan metode Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Pollution Haven Hypothesis tidak terjadi pada negara anggota WTO. Namun dalam jangka panjang investasi memberikan dampak pengurangan emisi pada negara tuan rumah. Hal ini menjadi bukti dari adanya Halo Pollution Hypothesis.