Laporan Kasus: Penanganan Panleukopenia pada Kucing Kampung Usia Muda yang Belum Pernah Divaksinasi
Abstract
Feline panleukopenia virus (FPV) merupakan penyakit infeksius yang menyerang kucing baik diumur muda maupun dewasa. Seekor kucing kampung bernama Bumbi berumur tiga bulan berjenis kelamin betina dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Universitas Udayana. Menurut pemilik kucing kasus tidak mau makan dan minum selama sehari, muntah cacing setelah diberikan obat cacing pada hari yang sama, dan diare berwarna coklat dengan konsistensi semisolid. Pemeriksaan klinis menunjukkan kucing kasus lemas, dehidrasi, turgor kulit melambat, mukosa gusi pucat, cermin hidung yang kering, dan demam (39,6?). Pemeriksaan laboratorium hematologi menunjukkan kucing kasus mengalami leukopenia, granulositopenia, dan anemia normositik hiperkromik. Pemeriksaan penunjang dengan tes kit FPV memperlihatkan hasil positif terhadap virus FPV. Kucing kasus diberikan pakan basah urgent care a/d Hill’s® Prescription Diet, terapi cairan menggunakan ringer laktat 30 mL/kgBB/hari secara intravena (IV), injeksi antibiotik Cefotaxime sodium (50 mg/kg BB, IV q12h) selama empat hari, injeksi antiemesis Ondansetron HCl (0,2 mg/kg BB, IV, q12h) selama dua hari, dan Raniditine HCl (2,5 mg/kg BB, IV q12h) selama empat hari. Terapi suportif diberikan injeksi vitamin C (30 mg/kg BB, IV, q12h) selama empat hari, vitamin B kompleks sebanyak 1 mL/ekor drop pada cairan infus, kaolin-pektin sirup (1 mL/kg BB, PO, q12h). Pengobatan rawat jalan diberikan Cefadroxil (22 mg/kg BB, PO, q24h) selama lima hari, multivitamin (vitamin A, vitamin D, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin E, Mangan, Zinc, Fluor, dan Iodium) sebanyak 1 mL/hari selama tiga hari dan obat cacing pyrantel pamoat 20 mg/kg BB sebagai terapi kecacingan. Kucing kasus dirawat secara intensif dan memperlihatkan kemajuan mulai hari ketiga dan pulang pada hari keempat.