Kajian Pustaka: Infeksi Giardia duodenalis pada Kucing

  • Muhammad Haryanto Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Andi Ainun Asmal Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Nurmauliah Syaharuddin Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Fernanda Venturini Nur Cholifah Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Putu Gonna Indah Arsana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Riefqy Tepu Siswanto Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Fransisco Victoriano Pero Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Kadek Satria Adi Marhendra Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Giardiasis pada kucing disebabkan oleh Giardia duodenalis atau Giardia lamblia.  Giardiasis pada kucing tidak memiliki tanda klinis yang patognomonis.  Infeksi paling umum terjadi pada kucing muda, terutama kucing yang berasal dari lingkungan dengan populasi padat.  Populasi kucing liar maupun peliharaan di Indonesia terus mengalami peningkatan sehingga kucing semakin rentan terhadap infeksi giardia.  Penulisan kajian pustaka ini bertujuan untuk memperluas wawasan pembaca mengenai penyebab, diagnosis, hingga penanganan giardiasis pada kucing.  Kucing yang terinfeksi akan menunjukkan tanda klinis berupa diare dan penurunan bobot badan.  Teknik umum untuk mendiagnosis penyakit giardiasis dengan menggunakan fecal flotation test.  Teknik ini sangat praktis dan efisien untuk diagnosis penyakit endoparasit saluran pencernaan.  Tes lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosis giardiasis di antaranya menggunakan metode sediaan langsung, SNAP Giardia Antigen Fecal Test, dan tes laboratorium lainnya seperti Immunofluorescence Assay (IFA), Polymerase Chain Reaction (PCR), dan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).  Sebanyak lima kasus dilaporkan melakukan peneguhan diagnosis penyakit giardiasis dengan uji pengapungan, direct smear, sentrifugasi, IFA, dan metode SNAP Giardia Antigen Fecal Test.  Hasil peneguhan diagnosis pada lima kasus tersebut adalah kucing didiagnosis giardiasis.  Terapi kausatif yang direkomendasikan untuk giardiasis pada kucing menggunakan metronidazole dosis 20-25 mg/kg BB selama 7-14 hari.  Pencegahan giardiasis dapat dilakukan dengan pemberian vaksin Giardia sp..

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Muhammad Haryanto, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Andi Ainun Asmal, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Nurmauliah Syaharuddin, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Fernanda Venturini Nur Cholifah, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Putu Gonna Indah Arsana, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Riefqy Tepu Siswanto, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Fransisco Victoriano Pero, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Kadek Satria Adi Marhendra, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

Published
2024-09-30
How to Cite
HARYANTO, Muhammad et al. Kajian Pustaka: Infeksi Giardia duodenalis pada Kucing. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 571-584, sep. 2024. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/76632>. Date accessed: 08 jan. 2025. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2024.13.5.571.
Section
Review Article

Most read articles by the same author(s)

<< < 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 > >>