Ekstrak Daun Kelor Memulihkan Perubahan Histopatologi dan Morfometri Duodenum Tikus Setelah Aktivitas Fisik Berlebih

  • Ni Made Hani Pujaswarini Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Ketut Berata Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Ni Luh Eka Setianingsih Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Aktivitas fisik berlebih memicu peningkatan reactive oxygen species (ROS) dalam tubuh. Radikal bebas meningkatkan kadar alkalin fosfatase di duodenum, menyebabkan perubahan sel epitel. Daun kelor merupakan tanaman yang mengandung antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi dan morfometri duodenum tikus wistar dengan aktivitas fisik berlebih pascapemberian ekstrak daun kelor. Objek penelitian ini menggunakan tikus wistar yang berumur 3-4 bulan dengan bobot badan 150-200 gram sebanyak 25 ekor dengan lima kelompok perlakuan yaitu Kelompok P0 (kontrol negatif), P1 (kontrol positif), P2 (ekstrak daun kelor 100 mg/kg BB), P3 (ekstrak daun kelor  200 mg/kg BB), dan P4 (ekstrak daun kelor 300 mg/kg BB). Perlakuan stress dilakukan dengan merenangkan tikus sebanyak empat kali dalam seminggu dan diberi ekstrak daun kelor  selama  21 hari. Pada hari ke 22 semua tikus dieutanasia dan dinekropsi, selanjutnya diambil duodenumnya. Duodenum diproses untuk pembuatan sediaan histopatologi dengan teknik pewarnaan hematoksilin eosin. Data histopatologi duodenum dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann Whitney, sedangkan data histomorfometri dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut Duncan. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis ekstrak daun kelor 300 mg/kg BB mengalami perbaikan dari nekrosis yang paling signifikan dibanding perlakuan lainnya. Hasil pengukuran histomorfometri menunjukkan hasil  bahwa pemberian ekstrak daun  kelor mempengaruhi hasil tinggi pili 683,92 µm lebar basal pili 126.31 µm dan lebar pili 96.03 µm khususnya pada perlakuan yang diberi ekstrak daun kelor dosis 300mg/kg BB menunjukkan hasil vili tertinggi. Pemberian ekstrak daun kelor 300 mg/kg BB mampu memperbaiki histopatologi dan morfometri duodenum tikus yang stress akibat aktivitas berlebih.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

I Ketut Berata, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Patologi Veteriner

Ni Luh Eka Setianingsih, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Histologi Veteriner

Published
2019-11-30
How to Cite
PUJASWARINI, Ni Made Hani; BERATA, I Ketut; SETIANINGSIH, Ni Luh Eka. Ekstrak Daun Kelor Memulihkan Perubahan Histopatologi dan Morfometri Duodenum Tikus Setelah Aktivitas Fisik Berlebih. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 739-749, nov. 2019. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/58625>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Section
Articles