HISTORY OF THE DEVELOPMENT OF GAMBELAN BATEL AS AN ACCOMPANIMENT TO LEATHER PUPPET SHOW IN SIBANGGEDE VILLAGE

  • I Nyoman Surianta Udayana University

Abstract

Various forms of ensembles (barungan), ricikan (instruments), gamelan owned by Balinese people, are priceless product inheritances which are regional cultural majesty which are very important in the history of Balinese Hindu culture. This cultural triumph has succeeded in positioning art as an important element in the context of the implementation of regional culture with Hinduism in Bali specifically. Gamelan Batel is an alit that is classified as middle gamelan used to accompany wayang kulit, barong bangkal and barong landung. In many ways this barrier is a procession accompaniment, because it can be played while walking. The existence of Gamelan Batel is told to begin to be studied by artists in the village of Sibanggede for the needs that are felt to be very important in people's lives. Besides that Gamelan Batel in Sibanggede has a function that is very closely related to Hindu religious ceremonies. In the ritual of the god yad, for example, in each house or pretending to be coercion (paibon), in the procession of Hindu religious ceremonies the Sibanggede community always involves the gamelan of this batel. There are several problems that arise first, changes in the function of batel gamelan which no longer become popular for puppeteers to preserve the traditional wayang puppet.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bandem, 1982. Karawitan Bali. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar __________ , 1986. Prakempa Sebuah Lontar Gamelan Bali. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia. Barker, Crish.2000. Cultural Studies. Penerjemah dan Penyunting Tim Kunci Cultural Studies Center. Bandung: PT. Bentang Pustaka.
__________ . 2008. Cultural Studies, Teori dan Praktek. Kreasi Wacana, Yogyakarta. Beilharz, Peter. 2005. Teori-Teori Sosial. Alih Bahasa Sigit Jatmiko. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Darmayasa, I Dewa Gede. 2010. “Gamelan Gambang Dalam Upacara Pengingsiran Ratu Pingit di Desa Pekraman Pegotan Bangli (Kajian Teo Estetika)”. Tesis (tidak diterbitkan). Program Pascasarjana Institut Hindu Darma Negeri Denpasar.
Dibia, I Wayan. 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
__________ , 2004. Pregina. Malang : Sava Media. Djelantik, A.A.M. 2008. Estetika Sebuah Pengantar. Jakarta: MPSI bekerjasama dengan Ford Foundation.
Djohan. 2009. Psikologi Musik. Jogjakarta: Best Publisher Donder, I Ketut. 2005. Esensi Bunyi Gamelan Dalam Prosesi Ritual Hindu: Perspektif Filosofis-Teologis, Psikologis dan Sains. Surabaya : Paramita.
Gie, The Liang, 2004. Filsafat Keindahan. Yogyakarta: PUBIB Gold Lisa, 1992. “The Gender Wayang Repertoire in Theatren and Ritual: A Study of Balinese Musical Meaning”. Desertasi. (tidak diterbitkan).
Hadi, Sumandiyo Y. 2000. Seni Dalam Ritual Agama. Yogyakarta : Proyek Institut Seni Indonesia. Hoed, Benny H. 2011. Semiotikan dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu. Kartika, Dharsana Soni dan Prawira, Nanang Ganda. 2004. pengantar Estetika. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.
Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: PT. Gramedia Mantra, I B. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Pustaka Pelajar Offset. Maran, Rafael Raga. 2000. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta,Jakarta.
McPHEE Colin. 1966. Music In Bali. New Haven and London, Yale University Press. Moleong, Lexy J. 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remja Rosdakaya. Muhadjir, Haji Noeng. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Raka Sarasin. Piliang, Yasrap Amir. 2003. Hipersemiotika. Tapsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Bandung: Jalasutra.
Ratna, I Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode dan Tehnik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. __________ .2005. Sastra dan Kultural Stadis: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Belajar. __________ . 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Sachari, Agus. 2002. Estetika, Makna, Simbul dan Daya,Bandung : ITB. Soedarsono, R.M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
__________ , R.M. 2003. Seni Pertunjukan. Dari Perspektif Politik, Sosial dan Ekonomi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sukerta, Pande Made. 2009. Gong Kebyar Buleleng : Perubahan dan Keberlanjutan Tradisi Gong Kebyar. Surakarta: Program Pascasarjana bekerjasama dengan ISI Press Surakarta.
Suartaya, Kadek. 1993.” Drumband Tradisional Adi Merdangga Kreatifitas Seni Berdimensi Universal”. Dalam Mudra Jurnal Seni Budaya, Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar: STSI Press.
Sugiartha, 2012. “ Kreatifitas Musik Bali Garapan Baru di Kota Denpasar”. Desertasi ( Tidak Diterbitkan) Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.
Sutrisno, Muji dan Hendar Putranto, 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius. Wahyudi,ibnu.(Editor), 2004. Menyoal Sastra Marginal, Jakarta selatan: Wedanta Widia Sastra. Wididana, Gede Ngurah. 2003. “Kreatifitas Terapan Untuk Kesejahteraan Rakyat” ( Makalah disampaikan dalam rangka sarasehan Pesta Kesenian Bali XXV, tanggal 21 Juni 2003 di Taman Budaya Denpasar).
Published
2018-07-09
How to Cite
SURIANTA, I Nyoman. HISTORY OF THE DEVELOPMENT OF GAMBELAN BATEL AS AN ACCOMPANIMENT TO LEATHER PUPPET SHOW IN SIBANGGEDE VILLAGE. International Conference on Cultural Studies, [S.l.], v. 1, p. 180-185, july 2018. ISSN 2686-5173. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/iccs/article/view/53015>. Date accessed: 23 apr. 2024.