PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) SEBAGAI FITOESTROGEN TERHADAP STEATOSIS HEPAR TIKUS MODEL MENOPAUSE
Abstract
Latar belakang: Wanita menopause akan mengalami penurunan hormon estrogen. Hormon estrogen diketahui memiliki sifat hepatoprotektif yang mampu mencegah terjadinya perlemakan pada hepar. Penurunan kadar estrogen bisa digantikan dengan senyawa fitoestrogen. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) diketahui memiliki banyak kandungan antosianin yang terbukti memiliki aktivitas sebagai fitoestrogen.
Tujuan: Mengetahui adakah perubahan steatosis hepar tikus model menopause dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah Hylocereus Polyrhizus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian randomized post-test control group design dengan menggunakan tiga kelompok sampel yang sudah melalui prosedur ovariektomi. Ketiga kelompok adalah kelompok P0 sebagai kontrol tanpa intervensi, P1 dengan intervensi ekstrak etanol kulit buah naga merah dosis 60mg/200grBB, dan P2 dengan intervensi ekstrak etanol kulit buah naga merah dosis 90mg/200grBB.
Hasil: Didapatkan rerata jumlah sel steatosis per 100 sel hepar tikus model menopause pada kelompok P0, P1, dan P2 adalah 59,1259 ± 10,0087; 53,0435 ± 14,0674; 41,5001 ± 10,5814. Hasil One Way ANOVA menemukan adanya perbedaan yang bermakna dengan nilai p = 0,013. Hasil uji Post Hoc LSD menemukan perbedaan rerata antara kelompok P2 dengan P0 ditemukan bermakna (p = 0,004) dan P2 dengan P1 juga bermakna (p = 0,047). Sedangkan P0 dan P1 tidak bermakna (p = 0,247).
Simpulan: Ekstrak etanol kulit buah Hylocereus Polyrhizus memiliki pengaruh terhadap steatosis hepar tikus model menopause. Didapatkan steatosis hepar terendah pada kelompok intervensi 90mg/200grBB.
Kata kunci : Hylocereus polyrhizus, steatosis, menopause, fitoestrogen