FAKTOR PENDUKUNG KESUKSESAN VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREAN (VBAC) PADA PASIEN DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2015 – JUNI 2016
Abstract
Sebagian besar pasien dan dokter lebih memilih untuk melakukan seksio sesarea berulang dengan risiko terjadinya plasenta akreta dibandingkan melakukan VBAC. Tujuan dari penelitian ini adalah menyediakan panduan untuk menilai kapan metode VBAC sebaiknya dilakukan sehingga dapat mengurangi angka seksio sesarea di RSUP Sanglah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel berupa rekam medis di RSUP Sanglah pada periode Januari 2015- Juni 2016. Hasil penelitian menunjukkan rasio untuk faktor usia ibu saat melahirkan di bawah 30 tahun yaitu 4:5, Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu sebelum hamil ? 30 kg / m2 yaitu 5:5, berat badan bayi saat lahir ? 4000 gram yaitu 5:5, jarak waktu kelahiran seksio sesarea sebelumnya dengan kelahiran saat ini lebih dari 18 bulan yaitu 4:5, dilatasi serviks saat masuk rumah sakit ? 4 cm yaitu 5:5, posisi kepala bayi saat akan lahir occipito-anterior yaitu 5:5, perabaan penurunan bagian terendah janin ?2/5 yaitu 2:5, dan riwayat persalinan pervaginam sebelumnya 2:5. Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung kesuksesan VBAC yang dapat digunakan sebagai prediktor di RSUP Sanglah yaitu usia ibu saat melahirkan di bawah 30 tahun, IMT ibu sebelum hamil ? 30 kg/m2, berat badan bayi saat lahir ? 4000 gram, jarak kelahiran sesar sebelumnya dengan kelahiran saat ini lebih dari 18 bulan, dilatasi serviks saat masuk rumah sakit ? 4 cm, dan posisi kepala bayi saat akan lahir occipito-anterior. Sedangkan faktor perabaan penurunan bagian terendah janin ? 2/5 dan riwayat persalinan pevaginam sebelumnya tidak dapat digunakan untuk memprediksi kesuksesan VBAC di RSUP Sanglah. Selain itu, pasien yang memenuhi lima dari delapan faktor yang ada cenderung memiliki tingkat kesuksesan VBAC yang lebih tinggi di RSUP Sanglah.
Kata kunci: Vaginal Birth After Caesarean, VBAC, factor pendukung