PERBAIKAN STASIUN KERJA MENURUNKAN AKTIVITAS LISTRIK OTOT DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAJIN UKIR KAYU DI DESA BATUAN GIANYAR BALI
Abstract
Peranan manusia dalam dunia industri sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan pekerjaannya, terutama kegiatan yang bersifat manual. Pekerjaan manual, khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya dapat menyebabkan masalah yang selama ini sering diabaikan, yaitu masalah ergonomi, diantaranya adalah nyeri punggung, nyeri leher, nyeri pada pergelangan tangan, siku dan kaki yang disebut gangguan muskuloskeletal. Selain itu, kondisi kerja yang tidak ergonomis meningkatkan aktivitas listrik otot yang diukur dengan surface electromyography. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan aktivitas listrik otot dan keluhan muskuloskeletal melalui upaya perbaikan stasiun kerja berbasis ergonomi. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan sama subjek pada perajin ukir kayu di Desa Batuan Gianyar Bali dengan jumlah subjek 10 orang lelaki. Aktivitas listrik otot diukur pada saat bekerja dengan kondisi konvensional (Periode 1) dan dengan perbaikan stasiun kerja (Periode 2). Sedangkan data keluhan muskuloskeletal diukur pada saat sebelum dan sesudah bekerja saat kondisi kerja konvensional (Periode 1) dan kondisi kerja setelah perbaikan stasiun kerja (Periode 2). Data hasil pengukuran antara kedua periode dianalisis dengan uji Paired Samples t Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Data hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi penurunan aktivitas listrik otot Trapeziussebesar 17,44% dan aktivitas listrik otot Erector Spinaesebesar 12,28% setelah perbaikan stasiun kerja. Rerata keluhan muskuloskeletal mengalami penurunan sebesar 8,9 yang diukur sesudah bekerja pada Periode 1 dan Periode 2. Disimpulkan bahwa perbaikan stasiun kerja berbasis ergonomi dapat menurunkan aktivitas listrik otot dan keluhan muskuloskeletalpada perajin ukir kayu di Desa Batuan Gianyar Bali.