KARAKTERISTIK PASIEN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PADA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN PERIODE JANUARI – JUNI TAHUN 2012
Abstract
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Bali merupakan salah satu daerah tujuan para traveler dari seluruh dunia, rentan terhadap penyebaran dan penularan IMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien IMS berdasarkan jenis penyakit, jenis kelamin, dan kelompok resiko yang paling sering terjadi pada pasien bagian IMS Puskesmas II Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis mengidap IMS di Puskesmas II Denpasar Selatan pada bulan Januari-Juni tahun 2012 dengan jumlah sebanyak 601 orang yang diperoleh secara total sampling. Data sekunder yang diperoleh selanjutnya diolah secara statistik dengan menggunakan software statistik. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa IMS yang paling sering terjadi adalah servisitis dengan jumlah 200 kasus (33,3%), diikuti oleh gonore sebanyak 14 kasus (2,3%), serta sifilis dan urethritis masing-masing sebanyak 10 kasus (1,7%). Populasi terbanyak pada kelompok usia 25 hingga 49 tahun sebanyak 423 kasus (70,4%), dimana pasien perempuan sebanyak 561 kasus (93,3%) ditemukan lebih banyak daripada pasien laki-laki sejumlah 40 kasus (6,7%). Didapati pula faktor resiko terbanyak wanita penjaja seks 379 kasus (63%), waria 11 kasus (1,8%) dan pelanggan penjaja seks 4 kasus (0,1%). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien IMS yang ditemukan adalah servisitis sebagai jenis IMS terbanyak, dimana IMS paling sering terjadi pada subjek wanita, dengan kelompok usia 25-49, dan dengan faktor resiko sebagai wanita penjaja seks.