HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA SISWA-SISWI DI SMPN 4 DENPASAR
Abstract
Teenagers are known to be the most gadget users today. Most of them have the intensity of using gadgets for approximately 5 hours and would be increasing. Excessive use of gadgets can lead to Computer Vision Syndrome (CVS) such as fatigue and eye disorders. This study aims to determine the relationship between intensity of gadget’s use with CVS complaints on students of Junior High School 4th Denpasar. The method in this study is cross-sectional by using questionnaires as data instrument. This study used simple random sampling as sampling technique and determined 179 students as the sample. The results showed that almost half of the respondents had the intensity of using gadgets in the low category (43%) and the most respondents had CVS complaints in the medium category (39%). There is a relationship between the intensity of gadget usage with CVS complaints (p value = 0.05; a = 0.05; r = 0.086). The relationship is weakly positive which indicates that the higher intensity of use of gadgets would lead the higher CVS complaints felt by students.
Downloads
References
N. (2018). Pengaruh
penggunaan gadget terhadap
penurunan kualitas pengelihatan
siswa sekolah dasar. Global
Medical and Health Communication. 6(1), 33-38. doi:
http://dx.doi.org/10.29313/gmh
c.v6i1.2471
Afifah A. (2014). Analisis faktor risiko
keluhan subjektif computer
vision syndrome pada pegawai
Bank Negara Indonesia
cabang Universitas Indonesia,
direktorat kemahasiswaan, dan
pengembangan & pelayanan
sistem informasi. Skripsi tidak
dipublikasikan. Depok:
Universitas Indonesia.
Akinbinu TR, Mashalla YJ. 2013.
Knowledge of computer vision
syndrome among computer
users in the workplace in
Abuja, Nigeria. J Physiol
Pathophysiol. 4 (4):58–63.
AOA. (2015). The effects of computer
use on eye health and vision.
Retrieved from
http://www.aoa.org/ (Diakses
pada 21 Desember 2018)
Agarwal S, Goel D, Sharma A. (2013).
Evaluation of the factors which
contribute to the ocular
complaints in computer users. J
Clin Diagn Res. 7(2):331–5.
Arifin, H (2009). Panduan membeli
komputer: Murah dan
Berkualitas. Yogyakarta:
Mediakom.
Arlizom, R., Yakub, E., & Asnawi, W.
(2018). Penggunaan gadget dan
penyesuaian diri siswa kelas
VIII di smpn 4 pekanbaru. JOM
FKIP.5(1). Diakses dari:
https://jom.unri.ac.id/
Azkadina, A. (2012). Hubungan antara
faktor risiko individual dan
komputer terhadap kejadian
computer vision syndrome.
Skripsi. Semarang: Media
Medika Muda.
Badan Pusat Statistik Kota Denpasar.
(2016). Indeks pembangunan
manusia (IPM) kota denpasar.
Diakses
dari:https://denpasarkota.bps.go
.id/
Das B, Ghosh T. (2010). Assessment of
ergonomical and occupational
health related problems among
vdt workers of West Bengal,
India. Asian J Med Sci. 1.26–31.
Destiara, W.N. (2017). Perkembangan
fisik dan body image remaja.
Ismalic
Counseling. 1(2).E-ISSN
2580-3646. Diakses
dari:http://journal.staincurup.a
c.id/
Doni, H., Cahyo, B.U., & Tjaturahono,
B. (2015). Pola interaksi sosial
siswa pengguna gadget di sman
1 semarang. Jurnal of
Educational Social Studies.
4(1), 1-3. Diakses dari:
https://journal.unnes.ac.id
Fahdian, R., Agus, T., & Mansur, I.
(2018). Analisis dampak
pengguna gadget (smartphone)
terhadap kepribadian dan
karakter (KEKAR) peserta
didik di sma negeri 9 malang.
Jurnal Civic Hukum. 3(18), 43-
65. Diakses dari:
http://ejournal.umm.ac.id/
Fahri, N. (2013). Prilaku remaja
mengenai penggunaan gadget
terhadap keluhan kelelahan
pada mata. Skripsi tidak
dipublikasikan. Diakses dari:
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/
Fitria, I.A. (2014). Konsep diri remaja
putri dalam menghadapi
menarche. Skripsi tidak
dipublikasikan. Surabaya:
Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel. Diakses dari:
http://digilib.uinsby.ac.id/
Grag & Rosen. (2009). Instan clinical
diagnosis in opthalmology
oculoplasty & recronstructive
surgery. USA: McGraw-Hill
Companies.
Hayes JR, SHeedy JE, Stelmack JA,
Heaney CA. 2007. Computer
use, symptoms, and quality of
life.Optom Vis Sci. 84.(8):738–
44.
Horrigan, J.B. (2002). New Internet
Users: What They Do Online,
What They Don‟t, and
Implications for the „Net‟s
Future. Pew Internet and
American Life Project pg. 1-27.
Diakses dari:
https://books.google.co.id
Izquierdo N. (2010). Computer vision
syndrome. Retrieved from
http://emedicine.medscape.com/
article/1229858- overview.
(Diakses pada 24 April 2019)
Kementerian Komunikasi dan
Informatika. (2017). Buku saku
data dan tren TIK 2017.
Jakarta: Puslitbang
Penyelenggara Pos dan
Informatika Badan Penelitian
dan Pengembangan SDM
Kementrian Komunikasi dan
Informatika.
Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes
RI). (2014). Data dan Informasi
Profil Kesehatan Indonesia
2017. Jakarta : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Diakses dari:
http://www.depkes.go.id/
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. (2015). Daftar dan
Informasi Sekolah
Menengah Pertama kota
Denpasar. Diakses dari:
http://publikasi.data.kemdikbud
.go.id/
Kementerian kesehatan RI. (2015).
INFODATIN : pusat data dan
informasi kemeterian kesehatan
ri situasi kesehatan remaja.
Diakses dari:
http://www.depkes.go.id/
Klamm, J.& Tarnow, K.G. (2015).
Computer vision syndrome: a
review of literature. Medsurg
Nursing. 24(2).
Komisi Nasional Etik Penelitian
Kesehatan (KNEPK). (2011).
Pedoman nasional etik
penelitian kesehatan 2011
unedited version. Diakses dari:
http://www.ke.litbang.kemkes.g
o.id/
Logaraj M, Madhupriya V, Hegde SK.
(2014). Computer vision
syndrome and associated factors
among medical and engineering
students in Chennai. Ann Med
Health Sci Res. 4(2):179–85.
Manumpil, B., Ismanto, Y., & Onibala,
F. (2015). Hubungan
penggunaan gadget dengan
tingkat prestasi siswa di sma
negeri 9 manado. E Journal
Keperawatan(e-Kep). 3(2), 2-
5.Diakses dari:
http://repository.unpas.ac.id/
Madhan, M.R.R. (2009). Computer
vision syndrome. Nursing
Journal Of India. 100(10), 236.
Melati, A.P., Herry, K.M. (2015).
Faktor yang berhubungan
dengan keluhan computer
vision syndrome (cvs) pada
pekerja rental komputer di
wilayah unnes. UNNES Journal
of Public Health. ISSN 2252-
6528 . Diakses dari:
http://journal.unnes.ac.id/
Muflih, H., Puniawan, A.W. (2017).
Penggunaan smartphone dan
interaksi sosial pada remaja di
sma negeri I kalasan sleman
yogyakarta. Idea Nursing
Journal. Diakses dari:
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan
teknologi dan pola hidup
manusia dalam perspektif soaial
budaya. Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan
Aplikasi, 2(1), 2-4. Diakses
dari: https://journal.uny.ac.id
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nursalam. (2014). Buku metodologi
penelitian ilmu keperawatan :
Pendekatan Praktis ( Edisi 4).
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2016). Buku metodologi
penelitian ilmu keperawatan :
Pendekatan Praktis (Edisi 4).
Jakarta: Salemba Medika.
Pritandhari, M. (2018). Analisis
intensitas pengguna gadget dan
pemanfaatan internet terhadap
motivasi belajar. Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM
Metro. 6(1). ISSN:2442-9449.
Diakses dari:
http://ojs.fkip.ummetro.ac.id
Putra, W.N. (2017). Hubungan pola
makan, aktivitas fisik dan
aktifitas sedentary dengan
overweight di sma negeri 5
surabaya. Jurnal Berkala
Epidemiologi. 5(3). Diakses
dari: https://ejournal.unair.ac.id/
Rathore, I. (2017). Computer vision
Syndrome- An Emerging
Occupational Hazzard.
Research J. Science and Tech.
9(2).
Ranasinghe, P., Wathurapatha, W.S.,
Perera, Y.S., Lamabadusiriya,
D.A., Kulatunga, S.,
Jayawardana, N., dan
Katulanda, P. (2016). Computer
vision syndrome among
computer office works in a
developing country: an
evaluation of prevalence and
risk factors. BIMC Re Notes
(2016) 9:150.
Reddy SC, Low CK, Lim YP, Low LL,
Mardina F, Nursaleha MP.
(2013). Computer vision
syndrome: a study of
knowledge and practices in
university students. Nepal J
Ophthalmol. 5(10), 161–8.
Rosenfield M. (2011). Computer vision
syndrome : a review of ocular
causes and potential treatments.
Ophthalmic Physiol Opt.
31,502–15.
Saidah, R. (2017). Studi deskriptif
nomophobia pada mahasiswa di
universitas muhammadiyah
malang. Skripsi tidak
terpublikasi. Malang:
Universitas Muhammadiyah
Malang.
http://eprints.umm.ac.id/
Saryono & Anggraeni, M. D. (2013).
Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif Dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Setyawati, V.A.V., & Hartini, E.
(2018). Buku ajar dasar ilmu
kesehatan gizi masyarakat.
Yogyakarta: Deepublish.
Sen A, Richardson S. (2007). A study
of computer-related upper limb
discomfort and computer vision
syndrome. J Hum Ergol. 36(2),
45–50.
Siswati., Yeniar, I., Desininggrum, D.R.
(2017). Intensitas pengguna
gadget dan kecerdasan
emosional pada remaja
awal.Prosiding Temu Ilmiah X
Ikatan Psikologi Perkembangan
Indonesia. ISBN: 928-602-
1145-49-4. Diakses dari:https://
http://jurnal.unissula.ac.id/
Sugiyono. (2016). Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan r&d.
Bandung: Alfabeta.
World Health Organization. (2014).
Adolescent development.
Retrieved from:
http://www.who.int/. (Diakses
pada 14 Maret 2019)
World Health Organization (WHO).
(2014). Maternal mortality.
Retrieved from
http://www.who.int/. (Diakses
pada 14 Maret 2019)
World Health Organization Regional
office for South-East Asia.
(2015). Adolescent health and
development. Retrieved from
http://www.who.int/ (Diakses
pada 14 Maret 2019)