Gambaran Histopatologi Hepar Mencit Yang Diberikan Ekstrak Etanol Sarang Semut
Abstrak
Tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) banyak diminati masyarakat sebagai obat alternative karena terbukti berkhasiat untuk mengobati penyakit tumor, kanker, tuberculosis (TBC), stroke, jantung koroner, diabetes, mimisan, maag, asam urat, wasir, memperlancar asi, meningkatkan stamina dan gairah seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol sarang semut terhadap gambaran histopatologi hepar mencit. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Sebanyak 24 ekor mencit jantan umur 10-12 minggu dengan berat badan 25-35 gram dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor mencit yang diberi perlakuan yaitu Kelompok Kontrol (KK), Perlakuan I (dosis 100mg/kg BB), Perlakuan II (dosis 200mg/kg BB), dan Perlakuan III (dosis 300mg/kg BB) selama 21 hari. Perubahan histopatologi hepar diamati dan dinilai berdasarkan kerusakan histologi berupa infiltrasi sel radang, degenerasi melemak, serta nekrosis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik Kruskall-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan pemberian ekstrak etanol sarang semut berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap timbulnya degenerasi melemak, nekrosis, dan infiltrasi sel radang pada sel hepar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol sarang semut dapat menyebabkan perubahan histologi hepar mencit.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Ariani SRD, Irianto H, Malikhah I. 2014. Optimasi lama waktu ekstraksi guna menghasilkan ekstrak herba sarang semut (Myrmecodia Pendans Merr. & Perry) dari kalteng dengan aktivitas antioksidan tertinggi disertai skrining senyawa bahan alam. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia IV.
Corwin EJ. 2001. Buku Saku Patofisiologi. (Diterjemahkan Brahmu). Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
Kardena IM, Winaya IBO. 2011. Kadar perasan kunyit yang efektif memperbaiki kerusakan hepar mencit yang dipicu karbon tetrachlorida. J. Vet., 12(1): 34-39.
Kurniawan IWAY, Wiratmini NI, Sudatri NW. 2014. Histologi hepar mencit (Mus Musculus L.) yang diberi ekstrak daun lamtoro (Leucaena leucocephala). J. Simbiosis, 2(2): 226- 235.
Lamondo D, Soegianto A, Abadi A, Keman S. 2014. Antioxidant effects of sarang semut (Myrmecodia pendans) on the apoptosis of spermatogenic cells of rats exposed to plumbum. Res. J. Pharm. Biol. Chem. Sci., 5(4): 282-294.
Retnowati Y, Uno WD, SR Rahman. 2012. Isolasi mikroba endofit tanaman sarang semut (Myrmecodia Pendens) dan analisis potensi sebagai antimikroba. Laporan Penelitian Pengembangan IPTEK. Universitas Gorontalo.
Roslizawaty, Budiman H, Laila H, Herrialfian. 2013. Pengaruh ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia Sp.) terhadap gambaran histopatologi ginjal mencit (Mus Musculus) jantan yang hiperurisemia. J. Med. Vet., 7(2):116-120.
Sari LORK. 2006. Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, 3(1): 1-7.
Sari PK, Lintong PM, Loho LL. 2015. Efek pemberian anabolik androgenik steroid injeksi dosis rendah dan tinggi terhadap gambaran histopatologi hepar dan otot rangka tikus wistar (Rattus Novergicus). J. e-Biomedik. 3(1): 501-509.
Soeksmanto A, Simanjuntak P, Subroto MA. 2010.. Uji toksisitas akut ekstrak air tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) terhadap histologi organ hepar mencit. J. Natur Indonesia, 12(2): 152-155.
Swarayana IMI, Sudira IW, Berata IK. 2012. Perubahan histopatologi hepar mencit (Mus musculus) yang diberikan ekstrak daun ashitaba (Angelica keiskei). Bul. Vet. Udayana, 4(2): 119-125.
Tatukude P, Loho L, Lintong P. 2014. Gambaran histopatologi hepar mencit swiss yang diberi air rebusan sarang semut (Mymercodia pendans) paska induksi dengan carbon tetrachlorida (Ccl4). J. e-Biomedik. 2(2): 459-466.