Pola pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang menggunakan kantong dan tanpa kantong di perairan pantai Geger, Nusa Dua, Bali

  • Made Tri Loka Unud
  • Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana
  • Ni Putu Putri Wijayanti Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang menggunakan kantong dan tanpa kantong di perairan pantai Geger pada bulan Oktober-November 2022. Pengambilan data dilakukan seminggu sekali selama 6 minggu penelitian. Metode budidaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lepas dasar dengan perlakuan menggunakan kantong dan tanpa kantong (konvensional). Penelitian ini di rancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Untuk mengetahui data SGR (laju pertumbuhan berat per hari) dapat dianalisis menggunakan uji One Way Anova, dengan tingkat signifikan 5% dari hasil analisisnya yaitu 95%. Uji statistik dibantu dengan menggunakan software SPSS PC. var 25.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan rumput laut pada penggunaan kantong lebih tinggi dari tanpa kantong. Berat rumput laut pada penggunaan kantong di minggu ke-6 sebesar 666 g dan tanpa kantong di minggu ke-6 hanya sebesar 375 g. Specific Growth Rate (SGR) pada penggunaan kantong sebesar 5,53%/hari sedangkan perlakuan tanpa kantong sebesar 2,12%/hari. Hal ini terjadi karena banyak rumput laut yang patah akibat arus dan dimakan oleh predator pada perlakuan tanpa kantong. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian mendapatkan kisaran hasil yang sesuai untuk pertumbuhan rumput laut yaitu, suhu 26,7-30ÂșC, salinitas 31-35 ppt, pH 7,1-8,0, DO 5,9-6,7 mg/L, nitrat 0,034-0,057 mg/L, fosfat 0,011-0,066 mg/L, kecepatan arus 0,31-0,50 m/s dan kecerahan 60-107 cm. Nilai pengukuran nitrat dan fosfat di perairan Pantai Geger tergolong rendah namun masih dapat mendukung dalam kegiatan budidaya rumput laut. Pertumbuhan rumput laut pada penggunaan kantong lebih baik dari pada tanpa kantong dengan selisih berat sebesar 291 g pada akhir penelitian. Hasil ini masuk kategori baik dalam budidaya rumput laut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdan A, Rahman A, Ruslaini R. 2013. Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan kandungan karagenan rumput laut (Kappahycus alvarezii) menggunakan metode long line. Jurnal Mina Laut Indonesia 3(12): 113-123.
Ariyanti RW, Widowati LL, Rejeki. 2016. Performa produksi rumput laut Eucheuma cottonii yang di budidayakan menggunakan metode long-line vertical dan horizontal [cultivated performance of Eucheuma cottonii production using vertical and horizontal long-line methods]. Prosiding hasil-hasil perikana dan kelautan 332-346.
Asni A. 2015. Analisis produksi rumput laut (Kappaphycus alvarezii) berdasarkan musim dan jarak lokasi budidaya di perairan Kabupaten Bantaeng. Jurnal Akuatik 6(2): 145-148.
Bolqiah S, Kasim M, Afu LOA. (2018). Hubungan faktor oseanografi terhadap pertumbuhan rumput laut dengan metode rakit jaring apung di perairan Lakorua Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah. Sapa Laut 3(1): 25-36.
Cokrowati N, Diniarti N, Setyowati DNA, Waspodo S, Marzuki M. 2020. Eksplorasi dan penangkapan bibit rumput laut (Eucheuma cottonii) di perairan Teluk Ekas, Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis 19(1): 51-53.
Dewi APWK, Ekawaty R. 2019. Potensi budidaya rumput laut dalam kaitannya dengan dampak perkembangan pariwisata di perairan Pantai Kutuh, Badung, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 5(1): 94-99.
Dewi APWK, Suryaningtyas EW. 2020. Pola pertumbuhan rumput laut yang menggunakan kantong dan tanpa kantong di perairan Pantai Kutuh, Badung, Bali. Journal of Marine and Aquqtic Sciences 6(1): 147-151.
Fikri M, Rejeki S, Widowati LL. 2015. Produksi dan kualitas rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan kedalaman berbeda di perairan Bulu Kabupaten Jepara. Journal of Aquaculture Management and Technology 4(2): 67-74.
Miyashita K, Mikami N, Hosokawa M. 2013. Chemical and nutritional characteristics of brown seaweed lipids. Journal of Functional Foods, 5(4): 1507-1517.
Mudeng JD, Ngangi ELA, Rompas RJ. 2015. Identifikasi parameter kualitas air untuk kepentingan karikultur di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Budidaya Perairan 3(1): 141-148.
Muslimin S, Sari WKPS. 2017. Budidaya rumput laut Sargassum sp. Dengan metode kantong pada beberapa tingkat kedalaman di dua wilayah perairan berbeda. Jurnal Riset Akuakultur 12(3): 221-230.
Oliveira VP, Freire FAM, Soriano EM. 2012. Influence of depth on the growth of the seaweed gracilaria birdiae (Rhodophyta) in a shrimp pond. Journal Aquatic Science Technology 16(1): 33-39.
Parenrengi A, Rachmansyah, Suryati E. 2012. Budidaya rumput laut penghasil karaginan (karaginofit). Maros: Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau.
Patty SIH, Arfah MS, Abdul. 2015. Zat hara (fosfat, nitrat), oksigen terlampir dan pH kaitannya dengan kesuburan di perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 1(1): 1-8.
Putra MHK, 2018. Modal sosial dalam sistem produksi pada aktifitas budidaya petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng. [Thesis] Makasar, Indonesia: Universitas Hasanuddin.
Riris CG, Dirgayusa IGNP, Puspita NIPR. 2019. Perbandingan laju pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan menggunakan system budidaya k-kultur dan monokltur di perairan Pantai Geger, Nusa Dua, Bali. Jurnal of Marine Research and Technology 2(1):8-16.
Rismawati. 2012. Studi laju pengeringan Semi-Refined Carrageenan (src) yang diproduksi dari rumput laut Eucheuma cottonii dengan metode pemanasan konvensional dan pemanasan OHMIC. [Skripsi] Makassar, Indonesia: Universitas Hasanuddin.
Runtuboy N, Abadi S. 2018. Optimalisasi penyediaan bibit rmput laut katonii (Kappaphycus alvarezii) hasil kultur jaringan. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan 12(1): 1-10.
Sudradjat A. 2015. Budidaya komoditas laut unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Surni WA. 2014. Pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) pada kedalaman air laut yang berbeda di Dusun Kotania, Desa Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Biopendix 1(1): 95-104.
Syahlun, Rahman A, Ruslaini. 2013. Pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) strain coklat dengan metode vertikultur. Jurnal Mina Laut Indonesia 1(1): 122-132.
Syamsuddin R. 2014. Pengelolaan kualitas air: Teori dan aplikasi di sektor perikanan. Makassar: Pijar Press.
Togatorop AP, Dirgayusa IGNP, Puspita NIPR. 2017. Studi pertumbuhan rumput laut jenis kotoni (Eucheuma cottonii) dengan menggunakan metode kurung dasar dan lepas dasar di perairan Geger, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1): 47-58.
Wibowo L. 2012. Pengolahan rumput laut (Eucheuma cottonii) menjadi serbuk minuman instan. Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan. Politeknik Negeri Pontianak. Jurnal Vokasi 8(2): 101-109
Yudiastuti. 2017. Laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii melalui budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali [skripsi]. Bali: Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.
Published
2023-10-28
How to Cite
LOKA, Made Tri; DEWI, Ayu Putu Wiweka Krisna; WIJAYANTI, Ni Putu Putri. Pola pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang menggunakan kantong dan tanpa kantong di perairan pantai Geger, Nusa Dua, Bali. Jurnal Biologi Udayana, [S.l.], v. 27, n. 2, p. 129-137, oct. 2023. ISSN 2599-2856. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/97577>. Date accessed: 28 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2023.v27.i02.p01.