Stokiometri Karbon (C), Nitrogen (N) dan Fosfor (P) Tanah pada Pengelolaan Jerami dan Irigasi Sawah
Abstract
Pertanian padi memerlukan strategi pengelolaan yang berkelanjutan untuk menjaga kualitas tanah dan efisiensi penggunaan air. Kebiasaan membakar jerami dan irigasi penggenangan yang dominan digunakan petani sering kali menurunkan kualitas tanah serta keseimbangan hara. Penelitian ini bertujuan menentukan dinamika stokiometri C:N:P pada pengelolaan jerami dan irigasi selama satu musim tanam serta menentukan kombinasi perlakuan terbaik untuk perubahan stokiometri C:N:P. Penelitian dilakukan di Subak Suala, Bali, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor: pengelolaan irigasi (ngenyatin, genangan, dan Alternating Wetting and Drying - AWD) dan pengelolaan jerami (pembakaran dan pembenaman jerami). Data diperoleh melalui pengambilan sampel tanah pada 30 plot perlakuan, diuji di laboratorium dan hasilnya dianalisis menggunakan uji two-way ANOVA untuk mengevaluasi kombinasi perlakuan irigasi dan pengelolaan jerami terhadap rasio C:N:P tanah. Uji Z test digunakan untuk menentukan perbedaan rata-rata rasio CN, CP dan NP sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil analisa data menunjukkan rasio CN berkisar 3,81–17,50 dan mengalami penurunan pada semua perlakuan, dengan penurunan terbesar (40%) pada irigasi penggenangan dan pembenaman jerami. Rasio CP berkisar 8,83–47,16 dan menurun lebih signifikan (50%) pada irigasi AWD dan pembakaran jerami. Rasio NP berkisar 0,75–4,77 dengan penurunan terbesar (46%) pada irigasi AWD dan pembakaran jerami, serta peningkatan kecil (5%) pada irigasi ngenyatin dan pembenaman jerami. Penelitian ini membuktikan pembenaman jerami lebih efektif dalam menjaga keseimbangan karbon dan nitrogen dibandingkan pembakaran jerami, sementara irigasi AWD lebih optimal dalam mempertahankan ketersediaan fosfor. Kombinasi pembenaman jerami dan irigasi AWD direkomendasikan untuk mendukung produktivitas lahan di Subak.
Abstract
Rice farming requires a sustainable management strategy to maintain soil quality and water use efficiency. The habit of burning straw and inundation irrigation that is predominantly used by farmers often reduces soil quality and nutrient balance. This study aimed to determine the dynamics of C:N:P stochiometry in straw management and irrigation management during one planting season and determine the best treatment combination for changes in C:N:P stochiometry. The study was conducted in Subak Suala, Bali, using a random design complete with two factors: irrigation management (ngenyatin, inundation, and Alternating Wetting and Drying - AWD) and straw management (burning and planting straw). Data were obtained through soil sampling on 30 treatment plots, tested in the laboratory and the results were analyzed using the two-way ANOVA test to evaluate the combination of irrigation treatment and hay management to the C:N:P ratio of soil. The Z test is used to determine the difference in the average ratio of CN, CP and NP before and after treatment. The results of the data analysis showed that the CN ratio ranged from 3.81–17.50 with the largest decrease (40%) in inundation irrigation and straw immersion. The CP ratio ranges from 8.83–47.16 and decreases more significantly (50%) in AWD irrigation and straw burning. The NP ratio ranged from 0.75–4.77 with the largest decrease (46%) in AWD irrigation and straw burning, as well as a small increase (5%) in ngenyatin irrigation and straw immersion. This study proves that straw immersion is more effective in maintaining carbon and nitrogen balance than burning straw, while AWD irrigation systems are more optimal in maintaining the availability of phosphorus. A combination of straw planting and an AWD irrigation system is recommended to support sustainable land productivity in Subak.
Downloads
References
Cao, Y., Li, Y. N., Zhang, G. Q., Zhang, J., & Chen, M. (2020). Fine root C:N:P stoichiometry and its driving factors across forest ecosystems in northwestern China. Sci. Total Environ, 737(140299). https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.140299
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem. (2018). Panduan Praktikum Sifat Alami Tanah.
Elser, J. J., Sterner, R. W., Gorokhova, E., Fagan, W. F., Markow, T. A., & Cotner, J. B. (2000). Biological stoichiometry from genes to ecosystems. Ecol. Lett, 3, 540–550. https://doi.org/10.1046/j.1461-0248.2000.00185.x
Garrish, V., Cernusak, L. A., Winter, K., & Turner, B. L. (2010). Nitrogen to phosphorus ratio of plant biomass versus soil solution in a tropical pioneer tree, Ficus insipida. Journal of Experimental Botany, 61(13), 3735–3748. https://doi.org/10.1093/jxb/erq183
Gummert, M., Van Hung, N., Chivenge, P., & Douthwaite, B. (2019). Sustainable rice straw management. In Sustainable Rice Straw Management. https://doi.org/10.1007/978-3-030-32373-8
Handayani, S. (2024). Panduan praktikum watak dan sifat tanah. Yogyakarta.
Haque, A. N. A., Uddin, M. K., Sulaiman, M. F., Amin, A. M., Hossain, M., Aziz, A. A., & Mosharrof, M. (2021). Impact of organic amendment with alternate wetting and drying irrigation on rice yield, water use efficiency and physicochemical properties of soil. Agronomy, 11(8). https://doi.org/10.3390/agronomy11081529
Jayadi, M., Juita, N., & Wulansari, H. (2022). Analisis fosfor tanah pada lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan di kecamatan duampanua kabupaten pinrang. 11(2), 191–207. https://doi.org/10.20956/ecosolum.v11i2.24460
K, N., R, U. R., A, K. C., & K. B, S. D. (2024). Effect of different kharif paddy straw management options and nitrogen levels on soil organic carbon and soil total carbon and nitrogen. International Journal of Plant & Soil Science, 36(5), 763–770. https://doi.org/10.9734/ijpss/2024/v36i54574
Kurniawan, R. (2019). Pemanfatan limbah biogas,jerami dan sekam untuk pembuatan kompos di desa dagangan kecematan dagangan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kusumawardani, P. N., Bimantara, P. O., Guigue, J., Haga, C., Sasaki, Y., Kautsar, V., … Cheng, W. (2022). Carbon and nitrogen dynamics as affected by land-use and management change from original rice paddies to orchard, wetland, parking area and uplands in a mountain village located in Shonai region, Northeast Japan. Soil Science and Plant Nutrition, 68(1), 114–123. https://doi.org/10.1080/00380768.2021.2017235
Liesack, W., Schnell, S., & Revsbech, N. P. (2000). Microbiology of flooded rice paddies. FEMS Microbiology Reviews, 24(5), 625–645. https://doi.org/10.1016/S0168-6445(00)00050-4
Liu, H. Y., Zhou, J. G., Shen, J., Li, Y. Y., Li, Y., Ge, T. D., … Wu, J. (2016). Agricultural uses reshape soil C, N, and P stoichiometry in subtropical ecosystems. Biogeosciences Discussions, (June), 1–23. https://doi.org/10.5194/bg-2016-211
Liu, X., Herbert, S. J., Hashemi, A. M., Zhang, X., & Ding, G. (2006). Effects of agricultural management on soil organik matter and carbon transformation. Plant Soil Environ, 52(12), 531–543.
Nalita Sari, M., & Darmawan, D. (2017). Pengaruh bahan organik terhadap ketersediaan fosfor pada tanah-tanah kaya Al dan Fe. Buletin Tanah Dan Lahan, 1(1), 65–71.
Rahmadani, S., Nurrochmad, F., & Sujono, J. (2020). Analisis sistem pemberian air terhadap tanah sawah berbahan organik. Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan Dan Sipil, 6(2), 66–75.
Rhofita, E. I. (2016). Kajian pemanfaatan limbah jerami padi di bagian hulu. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 1(2), 74–79. https://doi.org/10.29080/alard.v1i2.118
Rinasoa, S., Nishigaki, T., Rabeharisoa, L., Tsujimoto, Y., & Rakotoson, T. (2022). Organic materials with high P and low C:P ratio improve P availability for lowland rice in highly weathered soils: Pot and incubation experiments. Journal of Plant Nutrition and Soil Science, 185(4), 475–485. https://doi.org/10.1002/jpln.202100266
Saidy, A. R. (2018). Bahan Organik Tanah: klasifikasi, fungsi dan metode studi. In University Press.
Sari, A. K. (2019). Analisis kebutuhan air irigasi untuk lahan persawahan dusun to’pongo desa awo gading kecamatan lamasi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 4(1), 47. https://doi.org/10.51557/pt_jiit.v4i1.214
Sari, R. P., Iswanto, B., & Indrawati, D. (2018). Pengaruh variasi rasio C/N terhadap kualitas kompos dari sampah organik secara anaerob. Seminar Nasional Cendekiawan Ke, 4, 657–663.
Setiawati, M. R., Herdiyantoro, D., Damayani, M., & Suryatmana, P. (2019). Analisis C, N, C/N ratio tanah dan hasil padi yang diberi pupuk organik dan pupuk hayati berbasis azolla pada lahan sawah organik. Ilmiah Lingkungan, 16(2), 30–36.
Singh, Y., Singh, B., Ladha, J. K., & Khind, C. S. (2004). Effects of residue decomposition on productivity and soil fertility in rice - wheat rotation. Soil Science Society of America, 68(3), 854–864.
Siswanto, B. (2019). Sebaran unsur hara N, P, K dan Ph dalam tanah. Buana Sains, 18(2), 109. https://doi.org/10.33366/bs.v18i2.1184
Sukaryorini, P., Fuad, A. M., & Santoso, S. (2016). Pengaruh macam bahan organik terhadap ketersediaan amonium (NH4+), C-organik dan populasi mikroorganisme pada tanah entisol. Plumula, 5(2), 99–106.
Suntoro. (2003). Peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah dan upaya pengelolaannya. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolaannya, 10.
Syafruddin, Hasan, H., & Amin, F. (2016). Analisis kadar protein pada ikan lele (Clarias batrachus) yang beredar di pasar tradisional di kabupaten Gowa dengan menggunakan metode Kjeldahl. Jurnal Farmasi, 13(2), 77–87.
Zhang, M., & He, Z. (2004). Long-term changes in organic carbon and nutrients of an Ultisol under rice cropping in southeast China. Geoderma, 118(3–4), 167–179. https://doi.org/10.1016/S0016-7061(03)00191-5