https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/issue/feedE-Jurnal Medika Udayana2024-03-26T03:37:52+00:00Dr. dr. Susy Purnawati, M.K.K.s_purnawati@yahoo.comOpen Journal Systems<p>E-Jurnal Medika Udayana is a peer-reviewed scientific journal dedicated to publish good quality of research work in all areas of medical sciences. Scope of the journal includes: medicine, dentistry, nursing and allied health sciences, pharmacy, pathology, anatomy, pharmacology, toxicology, surgery and physiology. </p> <p><a href="https://doaj.org/toc/2303-1395?rss" target="_blank"><img src="http://ijaps.usm.my/wp-content/uploads/2015/09/doaj-logo-usm.jpg" alt=""></a> <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=MRNbVwUAAAAJ&hl=en&authuser=1" target="_blank"><img src="http://www.lib.rpi.edu/images/google_scholar/google_scholar_logo.JPG" alt=""></a> <a href="http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewjournal&journal=970" target="_blank"><img src="/index/public/site/images/adminfk/sinta_logo.png" alt=""><img src="/index/public/site/images/adminfk/sinta_logo1.png" alt=""></a> <img src="/index/public/site/images/adminfk/sinta_logo2.png" alt=""><img src="/index/public/site/images/adminfk/sinta-logo-400x143.png" alt=""><img src="/index/public/site/images/adminfk/sinta_logo3.png" alt=""><a href="http://sinta.ristekbrin.go.id/journals?q=e-jurnal+medika+udayana&search=1&sinta=3&pub=&city=&issn="><img src="https://ojsrepo.unud.ac.id/assets/images/sinta-logo-400x143.png" alt="" width="159" height="57"></a></p> <script src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js" async=""></script> <script>// <![CDATA[ (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-3584526611232812", enable_page_level_ads: true }); // ]]></script>https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/112781 THE RELATIONSHIP OF NUTRITIONAL STATUS WITH THE QUALITY OF LIFE OF SCHOOL-AGE CHILDREN (10-12 YEARS)2024-03-19T04:02:27+00:00Ni Luh Sri Apsarisri_apsari@unud.ac.idI Made Karma Setiyawansri_apsari@unud.ac.idWega Upendra Sindhughosasri_apsari@unud.ac.idI Made Yullyantara Saputrasri_apsari@unud.ac.id<p>Latar Belakang: Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap kepuasan dan kebahagiaan hidupnya, yang melibatkan aspek multidimensi kesehatan fisik, psikologis, dan fungsi sosial. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup, termasuk status gizi. Status gizi yang baik mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta mempengaruhi kualitas hidup.</p> <p>Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kualitas hidup yang dinilai menggunakan <em>Pediatric Quality of Life Inventory</em> (PedsQL).</p> <p>Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang melibatkan tiga sekolah dasar di Jimbaran, Bali. Status gizi dinilai menggunakan kurva CDC 2000 kemudian dikategorikan berdasarkan Waterlow. Kualitas hidup anak dinilai dengan mengisi kuesioner PedsQL oleh anak dan orang tua. Analisis statistik terkait asosiasi menggunakan uji Chi-Square yang dilanjutkan dengan uji <em>Mann-Whitney</em> untuk melihat tren.</p> <p>Hasil: Terdapat 189 anak dengan median usia 11 tahun (kisaran 11-12 tahun). Dari hasil uji <em>Chi-Square</em> diperoleh p-value sebesar 0,008 yang menunjukkan adanya hasil yang signifikan antara kelompok status gizi dengan kualitas hidup, sehingga dilakukan uji <em>Mann-Whitney</em> untuk melihat trennya. Peringkat rata-rata <em>(</em><em>mean rank</em>) gangguan kualitas hidup lebih tinggi dibandingkan kualitas hidup normal (107,61 vs 87,24), yang mencerminkan semakin banyak anak yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, maka semakin besar pula gangguan kualitas hidup. Fungsi fisik ditemukan mengalami gangguan yang signifikan baik dari laporan PedsQL anak-anak maupun orang tua.</p> <p>Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok status gizi dengan PedsQL, dengan kecenderungan semakin banyak kelebihan berat badan/obesitas maka kualitas hidup semakin rendah.</p> <p><span style="font-weight: 400;">Kata kunci : status nutrisi, kualitas hidup, PedsQL</span></p>2024-03-02T00:24:21+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95897 KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PSORIASIS DI RSUP PROF. DR. I G. N. G. NGOERAH DENPASAR PERIODE TAHUN 2011-20212024-03-20T07:17:44+00:00Jerry -chen7jerry@gmail.comHerman Saputraherman_saputradps@yahoo.comNi Putu Ekawatichen7jerry@gmail.comI Wayan Juli Sumadichen7jerry@gmail.com<p>Psoriasis is a skin disease that can affect all ages. Many people think that skin diseases do not endanger human life, but psoriasis can be complicated into a more serious disease. This study aims to determine the clinicopathological characteristics of psoriasis at Prof. Dr. I G. N. G. Ngoerah Central Hospital Denpasar in 2011-2021. This study used a cross-sectional design with total sampling from secondary data at the Anatomical Pathology Installation of Prof. Dr. I G. N. G. Ngoerah Denpasar. Of the 75 samples obtained, the most cases of psoriasis were psoriasis vulgaris (54.7%) which was dominated by male patients (70.7%), where most cases occurred in the age group of 31-40 years (24.0%). Most of the lesions were found locally, especially on the body area (54.7%). Of all medical record data that included family history (21.3%), all cases stated that there was no family history of psoriasis. Most of patients’ main complaints were red spots (57.3%). The majority of patients had a match between the clinical diagnosis and the clinicopathological diagnosis (73.3%). These findings can provide insight into the clinicopathological characteristics of psoriasis so that it can be detected as early as possible and given appropriate treatment. It is necessary to carry out further analytical research to look for the relationship between various variables.</p>2024-03-02T00:33:58+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/94886 INCIDENCE OF HYPOTENSION AND NAUSEA VOMITING IN SUBARACHNOID BLOCK ANESTHESIA TECHNIQUE IN CESAREAN SURGERY2024-03-19T03:56:09+00:00Ni Made Nilam Nandaswarinilamswari12@gmail.comPontisomaya Paraminilamswari12@gmail.comI Wayan Suranadidrwayansuranadi@gmail.comTjokorda Gde Agung Senapathinilamswari12@gmail.com<p>Hypotension and nausea vomiting are common side effects in patients undergoing cesarean surgery with subarachnoid block anesthesia techniques. Cases of hypotension and nausea vomiting in this case are often found but research data in Indonesia, especially in Bali, is still very limited. Therefore, this research is important to do with the aim of knowing the incidence of hypotension and nausea vomiting in cesarean surgery with the subarachnoid block anesthesia technique at Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah General Hospital Denpasar.</p> <p> This study used a prospective cross-sectional observational descriptive method. The study data were taken from the presence or absence of hypotension and nausea vomiting during and after cesarean surgery from April 2022 – June 2022. The data were analyzed using Microsoft Excel 2013 software to obtain characteristics of patient demographic data in the form of maternal age and gestational age, patient distribution based on height of sensory blockade, type and dose of antiemetics, type and dose of opioids, bleeding, incidence of hypotension, and incidence of nausea vomiting.</p> <p> The results showed that the number of patients who experienced hypotension was 13 people (28.3%), and those who did not experience hypotension were 33 people (71.7%). A total of 30 people (65.2%) patients did not experience nausea vomiting, 8 people (17.4%) experienced nausea and 8 people (17.4%) experienced vomiting. By taking good precautions, it can reduce the side effects of hypotension and nausea vomiting.</p>2024-03-05T07:33:03+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/101753 CERDIK DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI2024-03-19T04:15:30+00:00Dewiyuliana Dewiyuliandewiyuliana3210@gmail.com<p>Kasus hipertensi semakin meningkat setiap tahunya di dunia. Hipertensi disebabkan olah faktor keturunan, jenis kelamin, usia, gaya hidup yang tidak sehat, merokok, konsumsi garam berlebih dan stress. Hipertensi yang tidak diatasi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada sistim kardiovaskuler, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan menyebabkan terjadinya kematian. Hipertensi dapat diturunkan dan dikontrol melalui manajemen dan intervensi yang tepat serta terpadu. CERDIK merupakan salah satu program dari pemerintah dalam pencengahan dan menanggulagi tekanan darah melalui kegiatan yang dilakukan secara mandiri oleh penderita hipertensi maupun bersama-sama dengan melibatkan keluarga dan anggota masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CERDIK dalam menurunkan tekanan darah pada penderita Hipertensi. Penelitian merupakan penelitian quasi eksperimen design dengan rancangan Two group post test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang mengalami Hipertensi dengan jumlah masing-masing sampel sebanyak 9 orang di kelompok intervensi dan 9 orang responden di kelompok kontrol, menggunakan tehnik purposive sampling. Pelaksanaan CERDIK diberikan setiap 1 minggu sekali selama satu bulan. Pengujian hipotesis menggunakan uji <em>t test Independent dengan tingkat kemaknaan ?</em> <em>=0,05</em>. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah setelah pemberian intervensi CERDIK. Maka diharapkan kepada petugas kesehatan, masyarakat dan keluarga mengaplikasikan CERDIK dalam mengatasi dan mengontrol tekanan darah.</p>2024-03-07T06:53:32+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/108153 EDUKASI BERBASIS BUKU SAKU BAGI PASIEN PROLANIS2024-03-19T04:15:30+00:00Tomi Hendrayanatomi@itb.ac.idCindra Tri Yuniarcindra@itb.ac.idAuliya Rusyda Hisyam Arifauliya.rusyda12@gmail.com<p>Penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis dengan prevalensi kematian tinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuat sistem layanan terintegrasi pada tingkat Puskesmas untuk memaksimalkan upaya serta sumber daya kesehatan secara efisien dan efektif, yakni melalui program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Program ini mendukung pasien penyakit kronis dalam mencapai keberhasilan terapi dan pencegahan komplikasi, namun seringkali kepatuhan yang rendah membuat tujuan tersebut tidak tercapai. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang edukasi melalui pembuatan buku saku tentang penyakit dan terapinya untuk hipertensi serta diabetes melitus tipe 2 sebagai upaya meningkatkan kepatuhan pasien terhadap regimen terapi serta mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap media edukasi. Studi ini dilakukan secara observasional potong-lintang yang dilakukan bulan Januari-Mei 2023, merekrut 88 pasien di dua Puskesmas di Bandung untuk dianalisis kepatuhannya terhadap regimen terapi menggunakan kuesioner MMAS-8 dan dibandingkan hasilnya sebelum dan sesudah pemberian buku saku. Dilakukan juga evaluasi kepuasan pasien terhadap media edukasi menggunakan kuesioner tervalidasi berbasis SERVQUAL. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan level kepatuhan pasien terhadap regimen terapi di kedua Puskesmas yaitu 5,48 ± 1,96 (sebelum diberikan edukasi) menjadi 6,94 ± 1,70 (pasca pemberian edukasi) yang berbeda bermakna secara statistik (p<0,001). Nilai indeks kepuasan responden terhadap buku saku sebesar 88,38% yang menunjukkan bahwa responden sangat puas. Usulan perbaikan buku saku terletak pada informasi yang diuraikan sebaiknya menggunakan bahwa yang mudah dimengerti masyarakat awam serta memperbesar ukuran huruf. Penelitian ini mendukung bukti buku saku sebagai alat peningkat kepatuhan.</p>2024-03-13T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/108845 KORELASI DERAJAT DEGENERATIF DAN HERNIASI DISKUS INTERVERTEBRALIS DENGAN DERAJAT INFILTRASI LEMAK MUSKULUS MULTIFIDUS LUMBALIS PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH2024-03-19T04:15:30+00:00Amalia AmaliaAmeliafammy7@gmail.comMuhammad Ilyasilyasrad@yahoo.comRafikah RaufAmeliafammy7@gmail.comAndi Alfian Zainuddinilyasrad@yahoo.com<p>Proses degeneratif pada tulang belakang dapat terjadi pada diskus intervertebralis. Asesmen dari degeneratif diskus lumbalis menggunakan kla sif ika si Pf irrma nn . H erniasi diskus merupakan keadaan dimana annulus dan nucleus menonjol memasuki kanalis spinalis. Degeneratif dan herniasi diskus merupakan penyebab tersering nyeri punggung bawah. Muskulus multifidus lumbalis adalah muskulus yang paling penting dalam menjaga stabilitas segmental tulang belakang. Infiltrasi lemak dapat dilihat melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI), digrading menggunakan klasifikasi Goutallier. Penyakit degeneratif dan herniasi diskus adalah penyebab infiltrasi lemak pada muskulus multifidus lumbalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi derajat degeneratif dan herniasi diskus intervertebralis dengan derajat infiltrasi lemak muskulus multifidus lumbalis pada pemeriksaan MRI pasien nyeri punggung bawah. Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Radiologi RSUP Wahidin Sudiorohusodo Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 284 sampel yang masuk kriteria inklusi. Penilaian degeneratif dan herniasi diskus didasarkan pada pemeriksaan MRI lumbosakral, kemudian menilai derajat infiltrasi lemak pada level terjadinya degeneratif dan herniasi. Selanjutnya dinilai korelasi antara degeneratif dan herniasi diskus dengan infiltrasi lemak muskulus multifidus lumbalis. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi sedang antara derajat degeneratif dengan derajat infiltrasi lemak muskulus multifidus (p<0.001, r= 0.565) dan korelasi sedangantara derajat herniasi dengan derajat infiltrasi lemak muskulus multifidus (p<0.001, r= 0.462).Disimpulkan bahwa degeneratif dan herniasi diskus berkorelasi dengan infiltrasi lemak muskulus multifidus lumbalis.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> degeneratif diskus, herniasi, infiltrasi lemak muskulus multifidus lumbalis, MRI</p> <p> </p>2024-03-14T03:40:13+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/105884 THE RELATIONSHIP BETWEEN VEGETABLE AND ANIMAL PROTEIN INTAKE WITH STUNTING INCIDENCE IN STUNTING LOCUS NORTH LOMBOK REGENCY2024-03-19T06:58:30+00:00Herdiana Nurul Utaminanakedokteran01@gmail.comFitriannisa Faradina Zubaidiannisa.zubaidi@unram.ac.idDeasy Irawatideasy.irawati@unram.ac.idLina Nurbaitidr.linanurbaiti@gmail.com<p>ABSTRAK</p> <p> </p> <p><em>Stunting </em>adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis sehingga pertumbuhan panjang atau tinggi badan terlalu pendek menurut usia. Menurut WHO, faktor langsung penyebab <em>stunting </em>adalah asupan zat gizi yang tidak mencukupi seperti protein dimana berfungsi sebagai pengendalian pertumbuhan. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain <em>cross sectional </em>untuk mengetahui hubungan asupan protein nabati dan hewani pada balita dengan kejadian <em>stunting </em>di Lokus <em>Stunting </em>Kabupaten Lombok Utara. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner <em>food recall 24h</em> dan melihat data terkait PB atau TB terbaru, riwayat imunisasi, serta akses ke pelayanan kesehatan di buku KIA / kartu registrasi. Sebanyak 262 responden memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mayoritas berusia 24 – 60 bulan (53,1%). Hasil penelitian menunjukkan AKP pada balita <em>stunting </em>dengan kriteria kurang sebanyak 51% sedangkan perbandingan asupan protein nabati lebih besar dibandingkan protein hewani sebesar 72%. Berdasarkan hasil uji <em>chi-square </em>tersebut didapatkan hubungan signifikan antara perbandingan asupan protein nabati dan hewani, p = 0,000 (p<0,05), dengan kejadian <em>stunting</em>. Selain itu hasil penelitian menunjukkan terdapat efek simultan pada perbandingan protein nabati dan hewani serta AKP terhadap kejadian <em>stunting.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Asupan Protein Nabati dan Hewani, Kejadian Stunting, Balita</em>.</p> <p> </p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em>Stunting is a condition of growth failure due to chronic malnutrition so that growth in length or height is too short for age. According to WHO, one of the direct factors causing stunting is insufficient intake of nutrients such as protein which has a function as growth control. This study is observasional with a cross-sectional design to knowing the relationship between vegetable and animal protein intake in toddlers with the incidence of stunting in the stunting locus of North Lombok Regency.. Data were collected by filling out a 24h food recall questionnaire and looking at data related to recent PB or TB, immunization history, and access to health services in the KIA book / registration card. A total of 262 respondents meeting the inclusion and exclusion criteria participated in this study with the majority of toddlers aged 24-60 months (53.1%). The results showed PPA in stunted toddlers with less criteria as much as 51% while the ratio of vegetable protein intake was greater than animal protein by 72%. Based on the results of the chi-square test, there was a significant relationship between the ratio of vegetable and animal protein intake, p = 0.000 (p < 0.05), with the incidence of stunting. In addition, the results showed that there was a simultaneous effect on the ratio of plant and animal protein and PPA to the incidence of stunting in toddlers.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> Plant and Animal Protein Intake, Incidence of Stunting, Toddlers.</em></p> <p><em><br> </em></p>2024-03-14T06:33:20+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/106386 THE EFFECT OF DIRECT INSTRUCTIONAL TRAINING MODEL ON BREASTFEEDING PREPARATION KNOWLEDGE AND SKILLS IN PREGNANT WOMEN AT IDAMAN PADANG CLINIC2024-03-19T07:04:00+00:00fitra afrida amnafitra123afridaamna@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Persiapan menyusui merupakan pengetahuan dan keterampilan pada ibu hamil untuk memberikan ASI pada bayi tanpa tambahan makanan atau minumam apapun kecuali obat dan vitamin, selama 6 bulan berturut-turut. Kasus rendahnya pengetahuan dan keterampilan persiapan menyusui pada ibu hamil setiap tahun meningkat. Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2022 cakupan ASI Eksklusif meningkat menjadi 55,4 % namun data dari Dinkes Kota Padang tahun 2022 angka cakupan ASI Eksklusif sebesar 73,7%. Hal ini jauh dibawah target nasional sebesar 80%. Persiapan pemberian ASI sebaiknya mulai dilakukan saat ibu hamil secara fisik dengan cara memperhatikan nutrisi, istirahat cukup, serta mempersiapkan payudara dengan melakukan perawatan payudara. Persiapan secara psikologis dengan meyakini bahwa dirinya siap untuk menyusui, mampu menghasilkan ASI yang cukup untuk bayinya serta mendapat dukungan dari lingkungan sekitar dan petugas kesehatan. <strong>Tujuan:</strong> Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang persiapan menyusui menggunakan model Pelatihan Direct Instructional yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang persiapan menyusui, agar ibu hamil memiliki pengetahuan dasar untuk menghasilkan ASI yang baik. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan quasi ekperimen. Data menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Uji statistik menggunakan uji t-test. Analisis data disajikan untuk mengambarkan Pengaruh Pelatihan Model Direct Instructional Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Hamil tentang Persiapan Menyusui Di Klinik Idaman Kota Padang. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada perbedaan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dalam mempersiapkan diri menyusui setelah diberikan pelatihan direct instructional (p = 0.000). <strong>Kesimpulan:</strong> Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dalam mempersiapkan diri untuk menyusui sebelum melahirkan, serta meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif pada bayi di Indonesia.</p>2024-03-15T07:25:14+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/109807THE EFFECT OF JOHAR PLANT FLOWER EXTRACT “CASSIA SIAMEA” ON THE DEGREE OF PLASMODIUM BERGHEI PARASITEMIA IN VIVO2024-03-19T07:04:00+00:00Ivana Griselarosa Koni Pandangoivanapandango@gmail.comDewa Ayu Agus Sri Laksemisrilaksemi@unud.ac.idI Made Sudarmajamade_sudarmaja@unud.ac.idNi Luh Putu Eka Diarthinieka_diarthini@unud.ac.id<p>Malaria is a disease caused by a parasite of the genus <em>Plasmodium sp.</em> that spreads through the bite of the female <em>Anopheles</em> mosquito. Malaria is still a global problem because almost half of the world’s population is at risk of malaria which is endemic to 86 tropical and subtropical countries. In addition, resistance to antimalarial drugs that occur in some places makes many researchers try to find antimalarial drugs made from natural ingredients so that they can reduce the risk of resistance with minimal effects. One natural ingredient that is thought to be used as an antimalarial drug is the johar flower <em>(Cassia siamea).</em> The objective of this study is to determine the effect of johar flower extract <em>(Cassia siamea)</em> at doses of 10 mg/kgBW, 100 mg/kgBW, and 1000 mg/kgBW on the degree of parasitemia in male mice Balb/c strain infected with <em>Plasmodium berghei. </em>This study is an experimental study in vivo using the design of the Randomized Post-test Only Controlled Group method using 24 samples of mice which were divided into four groups, one negative control group and three treatment groups. The average degree of parasitemia was obtained in the control group of 24.9%, the 10 mg/kgBW dose treatment group of 13.4%, the 100 mg/kgBW dose treatment group of 10.3% and the 1000 mg/kgBW dose treatment group of 12.2%. Based on the results of the analysis with One-way ANOVA, an average difference was found between the control and treatment groups with a <em>p-value <</em>0.001. The result showed that giving johar flower extract <em>(Cassia siamea)</em> had an influence on antimalarial activity in reducing the percentage of parasitemia of mice infected with <em>Plasmodium berghei</em> by looking at the average difference between the control group and the treatment and obtained the average results of the treatment group of 100 mg/kgBW and 1000 mg/kgBW had the highest influence in reducing the degree of parasitemia.</p> <p> </p> <p>Keywords: <em>Cassia siamea,</em> Antimalaria, <em>Plasmodium berghei,</em> Degree of Parasitemia</p>2024-03-18T04:15:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/106989 PERSEPSI STRES PADA IBU DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLBN 1 DAN SLB YPPLB PADANG2024-03-20T04:59:38+00:00Mutiara Anissamutiaraanissa@fk.unbrah.ac.id<p>Latar belakang: Stres merupakan suatu ketegangan yang terjadi di luar kemampuan seseorang untuk mengatasi suatu proses yang meliputi stimulasi, kejadian, peristiwa, respon, dan interprestasi individu. Stres yang sama dapat diartikan secara berbeda oleh individu yang berbeda. Hal ini dikarenakan, setiap individu memiliki salah satu fungsi kognitif yaitu persepsi. Pada individu yang satu mungkin mengalami stres ringan, namun pada individu yang lain bisa mengalami stres yang berat atau pada yang lain tidak mengalami sama sekali. Stres yang dialami ibu anak berkebutuhan khusus (ABK) disebut stres pengasuhan. Stres ini dapat menimbulkan gangguan dalam keluarga dan tidak efektifnya pengasuhan orangtua sehingga anak sulit untuk mengatasi dan mengelola emosinya.</p> <p>Tujuan: Mengetahui persepsi stres pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri 1 padang dan SLB YPPLB Padang</p> <p>Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data ini diambil dengan menggunakan angket atau kuesioner.</p> <p>Hasil: Hasil penelitian terkait persepsi stres ibu ABK didapatkan sebanyak 9 ibu mengalami stres ringan (9,0%), 48 ibu mengalami stres sedang (71,6%) dan 13 ibu mengalami stres berat (19,4%).</p> <p>Kesimpulan: Mayoritas ibu memiliki persepsi stres sedang</p> <p> </p>2024-03-18T06:57:11+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95821Clinicopathology, Penile, SCC CLINICOPATHOLOGICAL CHARACTERISTICS OF PENIS SQUAMOS CELL CARCINOMA AT PROF. Dr. I G.N.G. HOSPITAL DENPASAR BALI 2016-20202024-03-20T04:59:38+00:00Johnathan Lisanthonijohnathan.lisanthoni@student.unud.ac.idNi Wayan WinartiJohnathan.Lisanthoni@gmail.comNi Putu SriwidyaniJohnathan.Lisanthoni@gmail.comI Gusti Ayu Sri Mahendra DewiJohnathan.Lisanthoni@gmail.com<p>Penile cancer has an incidence range of 1% of all cancers in men. The most common type of penile cancer is squamous cell carcinoma (SCC).<span lang="EN-US">Objective</span>: To determine the clinicopathological characteristics of penile squamous cell carcinoma at Prof I G.N.G.Ngoerah Hospital, Denpasar in 2016-2020 based on age, histologic subtype, histological grading, tumor size, pT stage, lymph node metastasis, and lymphovascular invasion. <strong>Methods</strong>: This study is a descriptive observational study of 78 cases of penile SCC at Prof I G.N.G.Ngoerah Hospital Denpasar for the period 2016 to 2020. The sample that were obtained from secondary data is cross-sectional (cross sectional) with total sampling technique, which uses patient medical record data at the Anatomical Pathology Installation. Prof I G.N.G.Ngoerah Hospital, Denpasar. <strong>Results</strong>: The most cases of penile SCC in this study were found in the 51-60 year age group (34.6%) with the usual type of SCC histological subtype (73,1%), grade II (61.5%), tumor size between 5 to 10 cm (35.9 %), pT2 stage (25.6%), negative lymph node metastasis (34.6%) and negative lymphovascular invasion (35.9%).</p>2024-03-18T07:25:59+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/109061 POLA KEPEKAAN ANTIBIOTIK ORAL PADA INFEKSI SALURAN KEMIH KOMUNITAS PADA PASIEN PEDIATRIK RS X TAHUN 20222024-03-20T07:23:29+00:00Nicolas Layantonicolas_lay@yahoo.comAde Dharmawanade.dharmawan@ukrida.ac.idWani Devita Gunardiwani.gunardi@ukrida.ac.idVeronica Rinaveronicarina96@gmail.com<p>Some pediatric urinary tract infection show unspesific symptoms and can be treated as an outpatient. Right oral antibiotic can prevent those infection become more severe. All urin sample from pediatic patient without history of antibiotic before sample were taken were collected for one year to get antibiotic pattern from oral antibiotic such as amoxicillin, amoxicillin clavulanat, cefixime, cotrimoxazole, and fosfomycin from all pathogen. All pediatric patient were classified by age. From 0-1 year group dan 1-3 years old group, Proteus mirabilis, Eschericia coli and Enterococcus sp. are the most common bacteria found while oral antibiotic with highest sentivity are cotrimoxazole and fosfomycin. Most Multi Drug Resistant bacteria found in this study were from 0-1 year old group</p>2024-03-19T03:48:25+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95826 HUBUNGAN MUTASI GEN K-RAS TERHADAP RESPON TERAPI PADA PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RSUP PROF. DR. IGNG. NGOERAH TAHUN 2017-20192024-03-20T07:28:41+00:00Putu Arya Rahadi Bramantyaaryarahadi91@gmail.comDesak Made Wihandaniaryarahadi91@gmail.comNi Nyoman Ayu Dewiaryarahadi91@gmail.comI Made Winarsa Rumaaryarahadi91@gmail.com<p>K-RAS is one of the most frequently mutated genes found in colorectal cancer cases. The K-RAS gene has about 30%-40% contribution to the formation of colorectal cancer. This research is an analytic observational study with a cross-sectional design to explain the characteristics of patients with colorectal cancer at Prof. dr. IGNG. Ngoerah 2017-2019 and assessed the relationship between K-RAS gene mutations and response to therapy. The results of the chi-square test showing a significant relationship between the type of KRAS gene mutation and the response to therapy where p=0.035 (p<0.05). This shows that there is a significant relationship between mutations in the K-RAS gene in colorectal cancer and the response to therapy in colorectal cancer patients at Prof. Dr. IGNG. Ngoerah General Hospital in 2017-2019.</p>2024-03-19T03:37:57+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/107669 DISTRIBUTION AND CHARACTERISTICS OF BACTERIA CULTURED IN CELLULITIS PATIENTS AT RSUP SANGLAH DENPASAR FROM 2016 TO 20212024-03-20T07:33:55+00:00Adelia Martalova AJmartalova.adelia@gmail.com<p>Selulitis merupakan penyakit infeksi kulit dan jaringan lunak yang melibatkan lapisan dermis dan jaringan ikat lemak pada kulit. Penelitian ini merupakan deskriptif potong lintang dengan menggunakan data rekam medis pasien dengan selulitis yang menjalani rawat inap di RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah, Denpasar pada tahun 2016-2021. Pada penelitian ini didapatkan bakteri yang paling sering ditemukan pada hasil kultur apusan dasar luka, kultur jaringan, maupun kultur darah pada pasien selulitis di RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah adalah <em>S. aureus, E</em><em>.</em><em> coli, Acinetobacter baumannii, P. </em><em>aeruginosa, </em>dan <em>Staphylococcus coagulase-negative </em>serta paling sering memiliki suseptibilitas terhadap antibiotik-antibiotik meliputi dari golongan aminoglikosida (gentamisin dan amikasin), fluorokuinolon (siprofloksasin), sulfa (trimetoprim/sulfametoksazol), makrolid (klindamisin), dan penicilin (ampisilin).</p>2024-03-19T08:00:46+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/96420 PREVALENSI PELAKU DAN KORBAN BULLYING SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE YANG MENGANDUNG KEKERASAN DAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI DENPASAR2024-03-20T07:24:59+00:00Evelyn Andreana Prijadievelynandreana12@student.unud.ac.idPutu Aryaniputuaryani@unud.ac.idWayan Citra Wulan Sucipta Putrisuciptaputri@unud.ac.idPutu Cintya Denny Yuliyatnicintyaputu@gmail.com<p><em>Bullying</em> merupakan bentuk perilaku agresif yang menyakiti orang lain dan memberi banyak dampak negatif. Ada banyak faktor risiko <em>bullying, </em>namun faktor risiko ini kerap tidak konsisten antar penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi pelaku dan korban <em>bullying </em>di Denpasar, serta meneliti hubungan variabel pola asuh orang tua dan perilaku bermain <em>game online </em>yang mengandung kekerasan dengan <em>bullying. </em>Variabel lain yang diteliti di penelitian ini adalah usia, kelas, jenis kelamin, dan jenis SD. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Responden penelitian berjumlah 340 anak dari empat SD kelas 4-6 yang dipilih melalui <em>cluster random sampling. </em>Pola asuh orang tua diukur dengan <em>Parenting Style and Dimenssion Questionnaire </em>(PSDQ)<em>. </em>Perilaku bermain <em>game online </em>diukur dengan <em>Entertainment Software Rating Board </em>(ESRB). Perilaku <em>bullying </em>diukur dengan <em>Peer Interaction in Primary School </em>(PIPS) <em>Questionnaire. </em>Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat<em>. </em>Hasil dari penelitian didapat prevalensi prevalensi pelaku <em>bullying </em>adalah 76,2%, sedaangkan prevalensi korban <em>bullying </em>adalah 67,4%. Perilaku bermain <em>game online </em>yang mengandung kekerasan berhubungan signifikan dengan perilaku <em>bullying, </em>sedangkan pola asuh orang tua tidak berhubungan signifikan. Peneliti menyarankan orang tua untuk mengarahkan anak agar tidak bermain <em>game online </em>yang mengandung kekerasan, serta memberikan pola asuh yang baik.</p>2024-03-20T04:28:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95833 FACTORS THAT INFLUENCE MUSCULOSKELETAL DISORDERS COMPLAINTS IN WEAVING CRAFTSMEN AT DIAN'S RUMAH SONGKET AND ENDEK, GELGEL VILLAGE, KLUNGKUNG REGENCY, BALI2024-03-20T07:32:26+00:00A.A.Sg.Istri Anom Praba Arthasarijungata05@gmail.comI Gusti Ayu Widiantijungata05@gmail.comMuliani .jungata05@gmail.comYuliana .jungata05@gmail.com<p>Latar Belakang: <em>Musculoskeletal Disorders</em> (MSDs) adalah rasa tidak nyaman yang dirasakan pada bagian otot skelet dengan variasi keluhan ringan hingga berat. Rasa tidak nyaman ini dapat diakibatkan oleh posisi statis yang diterima oleh otot. Sikap kerja statis pada pengrajin tenun dengan waktu lama dapat menimbulkan terjadinya keluhan pada otot di bagian tertentu.</p> <p>Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan MSDs pada pengrajin tenun di Dian’s Rumah Songket dan Endek, Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali.</p> <p>Metode: Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan desain studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan data dilakukan hanya satu kali pada setiap responden.</p> <p>Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengrajin tenun yang mengalami keluhan ringan sebanyak 35 responden (77,8%) dan keluhan sedang sebanyak 10 responden (22,2%). Dari hasil uji statistik menggunakan Chi Square pada pengrajin tenun didapatkan postur kerja (p=0,031), durasi kerja (p=0,040), usia (p=0,041), indeks massa tubuh (p=0,612), dan masa kerja (p=0,040). Keluhan MSDs pada pengrajin tenun di Dian’s Rumah Songket dan Endek, Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu postur kerja, durasi kerja, usia, dan masa kerja.</p> <p><em>Kata kunci : Pengrajin tenun, keluhan MSDs, Faktor-faktor yang mempengaruhi</em></p>2024-03-20T04:50:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/94730 HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA2024-03-22T04:15:11+00:00Daniel Sulung Utama Siringoringodanielsulung@student.unud.ac.idIndira Vidiari Juhannadaniel.sulungs0155@gmail.comNila Wahyunidaniel.sulungs0155@gmail.comI Made Krisna Dinatadaniel.sulungs0155@gmail.com<p><strong>Background</strong>: Smartphones are not only used as a communication tool, smartphone have become inseparable from human life around the world. Smartphone usage is always increases. The Central Statistics Agency of Indonesia noted that in 2018 as many as 62.41% of the Indonesian had used mobile phones and mobile phone users in Indonesia increases 3% per year. Beside the positive effects, smartphones also have many negative effects if used excessively. One of the negative effects of excessive smartphone use is insomnia.</p> <p><strong>Aim</strong>: Knowing the relationship between smartphone use and the incidence of insomnia among students of Faculty of Medicine, Udayana University.</p> <p><strong>Methods</strong>: The method used in this study was an analytical cross-sectional study. Samples selected using simple random sampling method, there are 79 respondents participated in this study and the questionnaires distributed with google form. The data were processed and tested for analysis using the chi-square method.</p> <p><strong>Results</strong>: After going through the process of exclusion and drop out, the final number of samples was 75. From 75 samples, 35 samples (46.7%) use smartphone excessively, and 25 samples (33.3%) have insomnia. The results of the bivariate analysis showed a significant relationship between smartphone use and the incidence of insomnia among students of Faculty of Medicine, Udayana University (p = 0,014).</p> <p><strong>Conclusion</strong>: There is a relationship between smartphone use and the incidence of insomnia among students of Faculty of Medicine, Udayana University (p = 0,014).</p> <p> </p> <p><strong>Keywords</strong>: Smartphone, Insomnia, Medical Students</p>2024-03-20T08:09:30+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/110529 THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL NUTRITIONAL KNOWLEDGE AND FEEDING PATTERNS IN STUNTED TODDLERS2024-03-26T03:37:52+00:00Karmila Ayu Wardanietha.rambung@ciputra.ac.idEtha Rambungetharambung1209@gmail.comMinarni Wartiningsihetha.rambung@ciputra.ac.idBambang Wirjatmadietha.rambung@ciputra.ac.id<p><em>The nutrients in the food consumed play a role in determining a person's condition and nutritional status. This research aims to determine the description and relationship between the level of maternal nutritional knowledge and the feeding patterns of mothers who have stunted toddlers in </em>Desa Sumorame Candi Sidoarjo<em>.</em> <em>This research method is analytical observational with a cross sectional approach. The research subjects were 40 mothers of stunted toddlers in Sumorame Candi Sidoarjo Village. Data collection used a questionnaire with guided interviews. Data were analyzed using the Chi-square test (significance ?<0.05). Data shows the percentage of mothers with high levels of knowledge about nutrition (5%), medium (27.5%), and low (67.5%) while mothers with appropriate (47.5%) and inappropriate feeding patterns (52, 5%). The chi-square statistical test results showed a relationship between the mother's level of knowledge and toddler feeding patterns (p=0.027). The research concludes that the mother's level of knowledge about nutrition influences the mother's feeding pattern for her toddler.</em></p>2024-03-26T03:18:22+00:00##submission.copyrightStatement##