PROPORSI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA SELAT, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI TAHUN 2015

  • Dicky Nanda Kharisma Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Putu Cintya Denny Yuliatni Ilmu Kedokteran Komunitas dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstract

Terdapat perbedaan proporsi pemberian ASI eksklusif, dan metode pencatatan yang tidak sesuai kriteria ASI eksklusif sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan proporsi aktual pemberian ASI eksklusif di populasi. Rendahnya pemberian ASI eksklusif dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Green dan Kreuter ada 3 faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang yaitu predisposing factor, enabling factor, dan reinforcing factor. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi pemberian ASI eksklusif pada balita usia 7 bulan sampai 24 bulan di desa Selat, dan perilaku pemberian makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dekriptif. Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki balita usia 7 bulan sampai 24 bulan yang diambil menggunakan simple random sampling yaitu sejumlah 45 orang. Penelitian ini dilaksanakan di desa Selat, kecamatan Susut, kabupaten Bangli, pada bulan Oktober 2015. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang didapat dianalisi secara univariate dan bivariate kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hasil dan simpulan penelitian ini adalah proporsi pemberian ASI eksklusif sebesar 17,8%. Proporsi pemberian ASI eksklusif pada balita usia 7-24 bulan di desa Selat, kecamatan Susut, kabupaten Bangli tahun 2015 berdasarkan tingkat pengetahuan yaitu sebesar 50% termasuk kategori baik, 28,6% responden berumur diatas 30 tahun, 21,1% responden berpendidikan dengan kategori pendidikan rendah, 28,6% responden bekerja, 19,2% responden memiliki pendapatan di bawah UMR, 33,3% responden memiliki anak lebih dari dua, 40,0% responden dengan dukungan keluarga kategori kurang, 50% responden dengan dukungan suami kategori kurang, dan 21,2% responden dengan dukungan petugas kesehatan kategori kurang, 42,8% jenis makanan MPASI yang diberikan adalah pisang, 57,1% diberikan dengan frekuensi 3 kali sehari, dan 42,9% responden memberikan pertama kali pada usia 2 bulan, sedangkan 47,3% jenis minuman MPASI yang diberikan yaitu air putih, 36,8% diberikan dengan frekuensi 2 kali sehari, dan 36,8% responden memberikan pertama kali pada usia 0 bulan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Dicky Nanda Kharisma, Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Putu Cintya Denny Yuliatni, Ilmu Kedokteran Komunitas dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Ilmu Kedokteran Komunitas dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Published
2016-11-03
How to Cite
KHARISMA, Dicky Nanda; YULIATNI, Putu Cintya Denny. PROPORSI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA SELAT, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI TAHUN 2015. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], nov. 2016. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/24706>. Date accessed: 20 apr. 2024.

Keywords

ASI eksklusif, proporsi, desa Selat, balita usia 7-24 bulan