ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN STRAWBERRY YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA HIDROPONIK DI DALAM GREENHOUSE
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola kebutuhan air untuk tanaman stroberi menggunakan hidroponik yang ditanam di rumah kaca, dari transplantasi ke waktu panen. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit strawberry, sekam padi, pupuk NPK dan polybag plastik. Alat yang digunakan adalah penganalisa tanah 4 arah untuk mengukur pH tanah, kelembaban tanah, intensitas cahaya untuk tanah, keseimbangan analitis, tangki plastik yang digunakan untuk menyimpan air, penggaris dan termometer. Parameter yang diamati adalah kadar air awal, periode pasokan air irigasi, jumlah air yang digunakan oleh tanaman dan kebutuhan air irigasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama (i) tingkat tinggi adalah (57,66 ml / hari), (ii) sedang adalah (42,40 ml / hari) dan (iii) rendah adalah (30,06 ml / hari) ) kelembaban tanah, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan air tanaman tergantung pada kelembaban tanah yang ada. Selain itu, ada kecenderungan bahwa kebutuhan air tanaman akan meningkat seiring dengan meningkatnya kelembaban tanah. Selama tingkat kelembaban tanah yang rendah (di bawah kapasitas lapangan), tanaman akan mengalami kesulitan dalam mengekstraksi air dari tanah. Sebaliknya, selama tingkat kelembaban tanah yang tinggi, air akan mudah diambil dan kebutuhan air tanaman akan meningkat karena peningkatan penguapan tanah, terutama selama tahap awal pertumbuhan tanaman
The purpose of this study was to determine the pattern of water requirements for strawberry plant using hydroponic which was planted in the greenhouse, from transplanting to harvesting time. The materials used in this study were the strawberry seedlings, rice husk, NPK fertilizer and plastic polybag. The tools used were 4-way soil analyzer to measure soil pH, soil moisture, light intensity for soil, analytical balance, plastic tank that were used to store water, ruler and thermometer. Parameters observed were initial moisture content, the period of irrigation water supply, amount of water used by plants and irrigation water requirement. Based on the study which was conducted during the (i)high level is (57,66 ml/day), (ii)medium is (42,40 ml/day) and (iii)low is (30,06 ml/day) of soil moisture, it showed that crop water requirement depended on existing soil moisture. In addition, there was a trend that crop water requirement would
increase as the increase of soil moisture. During low level of soil moisture (under the field capacity), the plant would experience difficulties in extracting water from soil. Conversely, during high level of soil moisture, water would easily be taken and plant water requirement would increase because of the increase of soil evaporation, especially during the initial stage of plant growth.
Downloads
References
Anonimus. 2010. Penggunaan Teknologi Fertigasi dalam Produksi Sayur-sayuran. (http://pertanianmjg.perak.gov.my/pdf/panduan fertigasi). Diakses tanggal 29 Juni 2010.
Anonimus. 2011. Produksi Strawberry Indonesia Tahun 2009. (www. Wikipedia.com). Diakses tanggal 30 Maret 2011.
Doorenbos, J. and Pruitt, W.O. 1977. Food and Agriculture Organization (Rome, italia) – Rome [italy]: FAO 1977. (FAO Irrigation and drainase paper No. 33)
Kitinoja L., dan Kader A.A, November 2003. Praktik-praktik Penanganan Pascapanen Skala Kecil: Manual untuk Produk Hortikultura, Edisi ke 4 (Diterjemahkan oleh I Made S. Utama). Postharvest Technology Research and Information Center, University of California, Davis.
Pairunan A.K., Nanere J.L., Samosir S.S.R., Tangkaisari J.R., dan Ibrahim H.A. 1997. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Makassar.
Sadino, B. 1997. Peluang Bisnis Strawberry. Trubus 326 Th. XXVIII, Jakarta Hal 80.
Sitohang, M. 1993. Strawberry pendatang di komoditas baru. Penebar Swadaya. Jakarta.
Widianto. 1981, Neraca Air Tanah (Menurut Metode Thornthwaite & Mather). Penebar Swadaya, Jakarta.